Freefastapp.net – Apa itu Teknologi Aplikasi Biosensor? Sebelum kita membahas biosensor, mari kita ketahui pengertian sensor terlebih dahulu. Ibarat kata kita dapat melihat di dalam alam semesta atau bisa menggunakan panca indra yang diciptakan oleh sang maha kuasa merupakan suatu sistem sensor, mata dapat mendeteksi cahaya sehingga kita bisa melihat sekitar. Jadi definisi sensor itu sendiri adalah sebuah perangkat yang bisa mendeteksi perubahan dalam sebuah kuantitas.
Transduser yang melakukan sensing dan menangkap perubahan energi eksternal yang masuk. Sehingga terjadi perubahan itu bagian dari sensor juga. Serta perubahan kapasitas energi yang ditangkap segera dikirim ke bagian konverter dari transduser yang diubah menjadi energi listrik. Transduser itu sendiri adalah peralatan yang merubah variabel fisik seperti gaya tekanan temperatur kecepatan menjadi bentuk variabel yang lain. Biosensor merupakan sebuah alat analisa yang mengkombinasikan komponen biologis dengan detektor fisikokimia.
Aplikasi Teknologi Biosensor Yang Telah Digunakan Dalam Sektor Kehidupan
Dalam bidang kesehatan aplikasi biosensor sangat bermanfaat dan sangat bisa dirasakan implementasinya di masyarakat. Tetapi dibalik penelitian yang tengah dilakukan dan dikembangkan terjadi kendala-kendala sebagai berikut:
- Seperti yang kita ketahui bahwa Teknologi Biosensor itu salah satu komponen utamanya adalah komponen biologi seperti enzim antibodi dan protein-protein lain yang sensitif terhadap unsur yang akan kita deteksi itu masih produk impor umumnya dan kalaupun ada saat ini yang bisa dihasilkan sangat terbatas untuk hasil dari dalam negeri dan cukup mahal belum bisa bersaing dengan produk dari luar.
- Ketika proses membuat biosensor pada saat melakukan imobilisasi dari bagian komponen biologi itu masih sebuah tantangan karena hasilnya kadang bervariasi, sehingga harus terus melakukan improvisasi. Dalam melakukan penelitian pun kita tidak lepas dari dukungan peralatan laboratorium yang memadai. Sehingga hasilnya bisa lebih handal dan dapat dipertanggungjawabkan.
Tujuan biosensor dalam bidang kesehatan
- Mudah dibawa kemana-mana, misalnya ada analisis-analisis tertentu yang tidak bisa dibawa ke lab atau harus dilakukan secara insitu.
- emudahkan untuk Point of care (POC) tasting, istilah ini sangat lekat dengan biosensor maksud dari Point of care tersebut adalah pasien bisa langsung menganalisis ataupun mengetes kesehatannya sendiri, contohnya seperti tes gula darah bisa langsung diakses dengan membeli tes gula darah yang tersedia di apotik.
- Memberikan pemeriksaan invasif terhadap pasien, mengurangi trauma dan pengalaman yang tidak menyenangkan selama proses pemeriksaan. Contohnya proses pemeriksaan pasien kanker payudara dengan cara mammografi itu mungkin jadi pengalaman yang kurang menyenangkan. Dengan mengembangkan Teknologi Biosensor cukup mengambil darah pasien kemudian kita cek dengan sensor jadi kita bisa langsung tau apakah pasien itu menderita kanker payudara atau tidak.
Bagian-bagian dari biosensor
- Reseptor / bio reseptor Reseptor sensor biasanya berupa solid support berupa isolator maupun konduktor yang dimodifikasi dengan biorecognition, tergantung dari sistem transmisi yang akan digunakan.
- Transduser optik Sistem-sistem transduser optik seperti contohnya spektrofotometer, IR artinya apa yang dihasilkan biosensor itu adalah adanya perubahan-perubahan karakteristik optik dari sisi input biosensor baik perubahan warna, perubahan aktivitas raman, atau luminescence.
- Transduser Elektrokimia Pada saat ada interaksi antara analit dengan reseptor maka yang dilakukan oleh sistem transduser elektrokimia ini adalah mengubah interaksi tersebut menjadi sinyal elektrik yang proporsional dengan konsentrasi si analitnya, biasanya sistem elektrokimia yang banyak kita gunakan adalah dengan menggunakan voltametri ataupun amperometry.
Aplikasi biosensor dalam bidang lingkungan tidak hanya dalam bidang kesehatan biosensor dapat diaplikasikan di dalam lingkungan yaitu penelitian mengenai pendeteksian kualitas buah-buahan pasca panen. Buah-buahan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, maka kualitas buah yang layak dikonsumsi perlu kita deteksi. Apakah dia terserang hama atau tidak, jadi enzim yang berikatan dengan senyawa pengenal yang ada pada biosensor. Misalnya protein yang mampu membuat enzim itu bekerja hal itu dapat dideteksi oleh biosensor sehingga kita bisa melihat apakah ada bakteri patogen yang ada didalam buah-buahan tersebut.
Mengenal Jenis-Jenis Sensor Yang Terdapat Dalam Aplikasi Teknologi Biosensor
Sensor Proximity
Sensor Proximity merupakan saklar yang dapat mendeteksi adanya target jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Misalnya ada suatu benda di titik tertentu kemudian dalam radius beberapa meter sensor proximity ini sudah bisa mendeteksi adanya benda tersebut. Sehingga Sensor ini terdiri dari alat solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran cairan kimiawi dan korosif yang berlebihan. Teknologi Biosensor ini dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak.
Sensor Magnet
Sensor magnet biasa disebut juga relai buluh merupakan alat yang akan memberi perubahan kondisi pada output dan juga akan mempengaruhi medan magnet. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang bebas dari debu, kelembaban, asap ataupun uap.
Sensor Sinar
Teknologi sensor sinar ini terdiri dari 3 kategori yaitu:
- Fotovoltaic atau sel solar merupakan sebuah alat sensor sinar yang dapat mengubah energi sinar matahari menjadi energi listrik. Perubahan cahaya inilah yang menyebabkan elektron bergerak dan menghasilkan aliran arus listrik.
- Fotokonduktif atau fotoresistor akan memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, jadi semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima maka akan semakin kecil pula nilai tahannya.
- Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena adanya perubahan posisi atau jarak suatu sumber sinar.
Sensor Ultrasonik
Ultrasonik ini bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara. Dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaan nya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut. Nilainya berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya.
Sensor Tekanan
Tekanan ini memiliki transduser yang mengukur tegangan kawat dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaan nya pada perubahan tahanan penghantar yang berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.
Sensor kecepatan
Kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu poros atau objek yang berputar pada suatu generator akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran objek, kecepatan putar sering juga diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis atau induksi yang timbul saat medan magnet terjadi.
Sensor Penyandi
Sensor penyandi atau encoder digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital. Dimana sensor putaran monitor gerakan putar dari suatu alat, sensor ini terdiri dari 2 lapis jenis penyandi yaitu:
- Penyandi rotary tambahan mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar.
- Penyandi absolut melengkapi kode biner tertentu untuk masing-masing sudut, penyandi absolut mempunyai cara kerja yang sama dengan pengecualian.
Baca Juga : Keunggulan Dan Pengaplikasian Teknologi Biosensor