Freefastapp.net – Teknologi Smart Grid, Ketersediaan listrik saat ini menjadi salah satu elemen yang paling penting khususnya di era digitalisasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk mendukung era yang lebih modern dibutuhkan sumber energi yang juga besar. Sementara sampai saat ini kita masih bergantung pada berbagai sumber energi tak terbarukan yang tidak hanya terbatas ketersediaannya namun juga menimbulkan berbagai masalah lingkungan. Untuk diperlukan pengembangan teknologi yang memadai dan mampu menjadi solusi bagi kebutuhan kelistrikan. Disinilah Smart Grid muncul sebagai teknologi terbaru yang bisa mendukung kebutuhan energi listrik di masa depan.
Smart Grid ini diharapkan dapat menjadi solusi berbagai permasalahan terkait distribusi dan transmisi energi listrik. Bukan hanya di Indonesia saja, berbagai macam permasalahan yang timbul akibat jaringan listrik yang masih bersifat konvensional juga terjadi di seluruh dunia. Meski begitu, beberapa negara maju mulai menggunakan teknologi Smart Grid untuk mendukung kehidupan yang lebih baik di era digitalisasi ini.
Sebagian besar jaringan listrik yang digunakan di seluruh dunia saat ini usianya sudah puluhan tahun. Jaringan listrik saat itu dibangun dengan fasilitas yang ada dan teknologi yang belum secanggih saat ini. Tentu saja kebutuhan listrik dulu dan sekarang juga berbeda. Sehingga jaringan listrik pun dibuat sederhana hanya dengan tujuan untuk mendistribusikan listrik ke berbagai tempat untuk berbagai kebutuhan. Kini, tuntutan energi listrik terus berubah dan meningkat sehingga pengembangan Smart grid merupakan langkah yang tepat untuk membangun modernisasi jaringan listrik pintar.
Karakteristik Smart Grid
Hingga saat ini teknologi Smart Grid terus mengalami pengembangan oleh para ahli untuk bisa menyesuaikan kebutuhan energi listrik yang semakin beragam dan meningkat. Di beberapa negara maju teknologi ini sudah mulai diaplikasikan setidaknya di beberapa kota besarnya. Untuk negara maju sangat memungkinkan untuk mulai mengaplikasikan hal ini karena berbagai sumber daya yang telah mendukung. Namun untuk negara lainnya mungkin akan membutuhkan waktu sampai teknologi Smart Grid bisa di implementasikan seutuhnya.
Berbagai bangunan modern menggunakan teknologi Smart Grid seperti Smart Homes dimana ini merupakan hunian modern yang sudah mengadaptasi teknologi Smart Grid. Beberapa negara maju juga gencar mencanangkan program Smart Cities untuk menciptakan kota yang modern yang menggunakan ragam teknologi modernisasi termasuk Smart Grid. Teknologi ini memiliki beberapa karakteristik yang menjadikannya berbeda dengan jaringan listrik konvensional, seperti:
Self healing capabilities
Ini merupakan kemampuan yang dimiliki teknologi Smart Grid untuk mengidentifikasi jika ada gangguan. Sehingga secara otomatis melakukan perbaikan dengan sendirinya sehingga meminimalkan terjadinya pemadaman. Hal ini tentu menjadi penemuan yang luar biasa untuk dunia kelistrikan. Karena dapat sangat menghemat biaya, waktu, dan uang yang harus dikeluarkan jika semua harus dilakukan secara manual.
Karakteristik ini dimiliki oleh Smart Grid karena adanya penyebaran sensor, perangkat cerdas, serta kontrol otomatis yang bekerja sama membentuk sistem yang responsif dan interaktif. Selain itu, karakteristik ini ada berkat adanya beberapa teknologi bernama ADMS atau singkatan dari Advanced Distribution Management System dan FLISR atau Fault Location, Isolation, dan Service Restoration.
ADMS ini memungkinkan sistem pada jaringan listrik untuk melakukan monitoring atau pemantauan secara komprehensif. Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan untuk proses analisis, kontrol, optimisasi, perencanaan, evaluasi status, serta kondisi jaringan untuk mengidentifikasi potensi adanya gangguan sekaligus dalam satu platform.
Sedangkan FLISR memungkinkan sistem jaringan listrik untuk dapat menyala kembali dalam waktu yang jauh lebih cepat karena ia memiliki kemampuan untuk mendeteksi lokasi gangguan dengan cepat. Informasi yang dikumpulkan bersifat real time sehingga konfigurasi ulang aliran listrik bisa lebih cepat dilakukan dan pemadaman listrik pun bisa diminimalisasi.
Otomatisasi cerdas
Teknologi Smart Grid memiliki karakteristik dimana otomatisasinya bekerja dengan responsif. Hal ini karena adanya sistem pemantauan dan pengambilan keputusan yang lebih efektif tanpa adanya campur tangan manusia sekalipun. Karakteristik ini membuat jaringan listrik lebih mandiri dalam bekerja menjadikannya lebih andal. Dengan begitu, waktu kerja pun jadi lebih maksimal dan keamanan sistem jaringan juga lebih efisien.
Perusahaan dari India bahkan telah berhasil mengadopsi pendekatan kontrol desentralisasi untuk mengelola pemadaman listrik menggunakan teknologi Smart Grid. Dimana otomatisasi pemulihan dayanya bisa dilakukan hanya dalam kurun waktu kurang dari 20 detik saja. Ini menjadi salah satu karakteristik penting yang harus dimiliki jaringan listrik pintar. Sehingga bisa menjadi pondasi utama dalam pengelolaan energi yang lebih maju, andal, dan efisien.
Sistem yang lebih terintegrasi
Selama ini pengelolaan energi listrik hanya berlandaskan satu arah saja dimana suplai listrik hanya diperoleh dari Pembangkit Listrik Negara yang diteruskan ke rumah-rumah. Pengelolaan listrik satu arah seperti ini kurang menguntungkan khususnya bagi konsumen karena konsumen tidak memiliki kendali atas penggunaan listrik. Sementara itu, Smart Grid memiliki sistem yang lebih terintegrasi dalam hal pengelolaan energi karena menggunakan 4 komponen utama.
Keempat komponen tersebut ialah pembangkit, kontrol, komunikasi, dan aplikasi. Keempat komponen tersebut bekerja secara terintegrasi melalui sistem yang canggih yang memungkinkan terjadinya pengelolaan energi secara dua arah. Dengan begitu, teknologi ini memungkinkan konsumen untuk mengontrol pengeluaran atas daya listrik yang dihasilkan setiap harinya. Penggnaan listrik akan menjadi lebih hemat dan efisien. Adanya sensor pengukuran secara real time pada Smart Grid dapat mempermudah kontrol penggunaan energi yang lebih baik.
Pengembangan Smart Grid
Sudah ada beberapa negara maju yang mulai mengaplikasikan teknologi Smart Grid ke beberapa kota besar mereka. Salah satu negara maju yang menerapkan teknologi ini diantaranya ialah Jerman, Amerika Serikat, Kanada, beberapa negara di Eropa, China, Jepang, dan Korea Selatan.
Sebagai contoh, Jerman adalah negara yang telah menggunakan teknologi Smart Grid dengan sukses. Negara ini bahkan merupakan pionir dari penerapan Smart Grid lewat program MoMa atau Model City of Mannheim. Program tersebut diaplikasikan di berbagai rumah serta industri perkantoran di Kota Mannheim. Dimana Smart Grid terintegrasi dengan pasokan energi listrik yang lebih ramah lingkungan. Setiap orang yang bisa memantau dan mengatur pengeluaran listrik secara real time. Inilah yang menjadikan Kota Mannheim mendapat julukan Smart City. Bahkan kota ini dinobatkan sebagai kota Smart City Terbaik di tahun 2014 oleh The New Economy.
di Indonesia penerapan teknologi Smart Grid sudah mulai dilakukan di Sumatera Barat sejak 2012. pengembangan ini dilakukan oleh BPPT atau Badan Pengembangan dan Penerapan Teknologi. Selain itu, ada juga daerah percontohan lain untuk penerapan teknologi ini seperti Bali yang dilakukan pada tahun 2016. Kota-kota lain yang berpotensi untuk pengembangan teknologi ini termasuk Bandung, Surabaya, Jakarta, dan Medan. Semoga kedepannya ada semakin banyak kota yang bisa diterapkan Smart Grid ini dan membuat Indonesia memiliki jaringan listrik yang jauh lebih bisa diandalkan.
Baca Juga : Penerapan Teknologi Smart Grid Dan Kendalanya