Freefastapp.net – Augmented Reality (AR) industri menawarkan peluang yang kuat bagi para pelaku dan agensi komersial untuk menarik dan melibatkan audiens di berbagai media dan vertikal hiburan. Dari musik dan sinema hingga TV, integrasi yang imersif dapat membangkitkan kembali minat, menumbuhkan hubungan yang lebih dalam, dan membuka peluang pendapatan baru.
Seiring dengan berkembangnya kreasi konten, interaksi audiens pun ikut berkembang sehingga mengikuti perubahan ini sangatlah penting. Dengan pendapatan AR yang diproyeksikan akan melampaui $50 miliar dalam tiga tahun ke depan, akan kita jajaki masa depan industri hiburan dan bagaimana berbagai teknologi baru AR yang muncul.
Bagaimana Augmented Reality Digunakan dalam Hiburan dan Media?
Dari filter dan lensa pada aplikasi media sosial hingga pemasaran interaktif dan partisipasi mendalam dalam konser, permainan, film, dan tur, AR dengan cepat memperluas jangkauannya di media.
Bagi agensi yang mengutamakan pengalaman, direktur produk, dan konten, AR juga membuka peluang kreatif baru untuk menciptakan pengalaman yang unik dan berkesan. Agensi perlu berinvestasi dalam teknologi dan keterampilan AR agar tetap kompetitif dan menawarkan layanan mutakhi. Investasi ini dapat terbayar secara bersamaan dengan memperdalam keterlibatan konsumen-brand. Selain itu, AR dapat menyediakan data berharga bagi agensi tentang interaksi dan preferensi pengguna, yang memungkinkan pembuatan konten dan strategi pemasaran yang ditargetkan.
Perkembangan industri Augmented Reality di Dunia Media dan Hiburan Selama Bertahun-tahun
AR pertama kali memasuki industri hiburan dengan bantuan penulis/produser Julie Martin pada tahun 1994. Produksi panggungnya Dancing in Cyberspace menampilkan akrobat yang menari di samping objek virtual yang diproyeksikan di panggung fisik.
Maju cepat beberapa dekade, dan AR telah berkembang menjadi alat praktis untuk semua jenis aplikasi sehari-hari, khususnya dalam hal hiburan baik itu konten media daring, seni, permainan, atau sektor lainnya. Dengan perkiraan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 10,77% antara tahun 2024-2028, kreator konten dan agensi pengalaman yang tidak mengikuti perkembangan AR berisiko kehilangan relevansi, terutama dengan generasi muda yang paham teknologi, karena sebagian besar pengguna AR berusia 16 hingga 34 tahun.
Augmented Reality dalam Teater Imersif
Teknologi AR tampaknya menjadi mitra alami untuk teater imersif, yang menyempurnakan pertunjukan langsung dengan elemen digital. Teknologi ini dapat memproyeksikan pemandangan atau efek digital ke ruang fisik, meningkatkan dampak visual sekaligus mengabaikan set fisik yang besar; penonton mungkin juga menerima konten naratif tambahan atau petunjuk teka-teki di perangkat seluler mereka atau melalui kacamata AR. Hamparan AR juga dapat meningkatkan inklusivitas, menyediakan subtitel, bahasa isyarat, atau deskripsi audio bagi penonton yang membutuhkannya.
Augmented Reality membantu teater imersif mendorong batasan penceritaan, menyediakan pengalaman yang sangat menarik dan personal. Teknologi ini juga memungkinkan produser untuk melibatkan demografi yang mungkin tidak hadir sebelumnya.
Industri Augmented Reality Digunakan di Berbagai Acara
Ruang dan lokasi acara berbasis AR menawarkan pengalaman mendalam yang melibatkan peserta, memungkinkan penceritaan interaktif, dan memfasilitasi navigasi. Mereka juga memungkinkan pengaturan yang hemat biaya, meminimalkan logistik fisik sekaligus memaksimalkan dampak. Brand dapat memanfaatkan AR untuk menyediakan konten yang berkesan dan dipersonalisasi yang menarik bagi peserta.
Augmented Reality dalam Game Seluler
Game AR menawarkan pengalaman unik dan menarik dengan kesempatan untuk bermain di luar ruangan, bersosialisasi, dan beraktivitas. Selain itu, pengguna dapat berinteraksi hanya dengan ponsel, tanpa harus membeli peralatan game yang mahal.
Selain pembelian dalam aplikasi dan iklan, game AR menawarkan peluang pemasaran untuk menampilkan produk dalam lingkungan game. Sehingga Selain itu, dengan menggabungkan lokasi fisik dengan gameplay digital, game AR dapat mendorong pemain ke arah lokasi bisnis dan tempat-tempat penting. Hal ini membuka kemungkinan untuk kolaborasi antara pengembang game dan bisnis lokal. Yang menawarkan penawaran dan keuntungan promosi bagi kedua belah pihak.
Augmented Reality dalam Musik
Generasi Z saat ini merupakan generasi terbesar di Bumi sehingga pola konsumsi media mereka sangat penting untuk diperhatikan dan diadaptasi demi meraih kesuksesan. Secara khusus, Gen Z terdiri dari konsumen musik. Data survei dari Edison Research menemukan bahwa mereka mendengarkan, rata-rata, 40 menit lebih banyak musik sehari dibandingkan dengan populasi lainnya.
Anggota Gen Z juga sangat tertarik dengan AR. Data Snap Inc./Deloitte menemukan bahwa generasi muda 71% lebih mungkin menggunakan AR sebagai bagian rutin dari kehidupan mereka daripada generasi yang lebih tua.
Sebagai penduduk asli digital, anggota Gen Z sering ingin menggunakan teknologi untuk meningkatkan dan memperluas pengalaman sehari-hari mereka. Misalnya, sampul album dan barang dagangan yang disempurnakan dengan AR dapat memperkaya pengalaman dengan menyediakan akses ke informasi atau konten tambahan yang eksklusif.
Pengalaman AR kini sering digunakan untuk mempromosikan album atau single mendatang, menawarkan kepada penggemar teaser interaktif dari musik baru atau kesempatan untuk terlibat dengan elemen tematik artis. Augmented Reality juga dapat menjadi pengubah permainan untuk menjangkau basis penggemar global dengan tur virtual dan pengalaman rilis baru.
Augmented Reality dalam Konser
AR dapat berperan penting dalam mempromosikan pertunjukan langsung dan festival, serta memanfaatkan sumber pendapatan baru melalui konser virtual. Selain itu, aplikasi AR dapat meningkatkan pertunjukan langsung dengan cerita yang mendalam di balik musik. Beberapa konser menggunakan AR untuk menambahkan lapisan visual ke pertunjukan musik langsung. Memproyeksikan gambar holografik ke panggung atau bahkan ke ruang penonton. Efek seperti kembang api virtual, grafik animasi, dan pertunjukan cahaya interaktif dapat disinkronkan dengan penampilan artis.
Augmented Reality dalam Sinema dan Film
Bayangkan menghadiri bioskop di mana, tanpa kacamata 3D, pengalaman menonton film menjadi lebih mendalam. Dengan aktivasi AR, karakter-karakter seolah-olah dapat berjalan di samping Anda di teater dan adegan-adegan aksi dapat memenuhi ruangan Anda. Pada film fiksi ilmiah terbaru, langit-langit di atas dapat berubah menjadi panorama kosmik galaksi, bintang, dan planet. Peningkatan yang mendalam berpotensi untuk mendefinisikan ulang batasan antara narasi dan penonton, menciptakan pengalaman yang menarik dan peluang pendapatan baru. Beberapa trailer menyertakan elemen AR yang aktif saat dilihat melalui aplikasi atau kacamata AR tertentu. Elemen-elemen ini menambahkan lapisan baru yang lebih mendalam dalam menikmati teaser film.
Augmented Reality dalam TV
Dalam hal televisi, AR memungkinkan pengalaman bercerita yang lebih mendalam dengan menambahkan lapisan kedalaman visual dan konteks pada narasi. Hal ini dapat berdampak khususnya dalam dokumenter, program pendidikan, atau bahkan siaran olahraga langsung. Di mana informasi tambahan tentang pemain atau konteks sejarah dapat ditampilkan dalam format visual yang menarik.
Saat menonton TV, penonton dapat menggunakan tablet atau ponsel pintar untuk mengakses konten AR. Ini mungkin termasuk permainan interaktif, media sosial, atau info di balik layar, dimana semuanya berpotensi meningkatkan retensi dan loyalitas penonton.
Baca Juga : Penggunaan AI Dalam Teknologi Augmented Reality (AR)