Freefastapp.net – Berdasarkan penelitiannya, Bioteknologi ini bisa dibagi berdasarkan pada kompleksitasnya menjadi dua jenis. Mulai dari bioteknologi tradisional atau konvensional, serta bioteknologi modern yang lebih kekinian atau lebih kompleks.
Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional atau bisa juga disebut dengan Bioteknologi tradisional yang menggunakan bakteri, juga melibatkan proses biokimia. Bahkan akan melibatkan proses genetika alami yang berupa mutase atau bahkan rekombinasi gen. Prinsip dalam Bioteknologi satu ini sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun lalu. Dan Bioteknologi konvensional akan selalu menggunakan suatu prinsip serta metode pembuatan produk tradisional.
Seperti dengan membuat lakban yang akan menggunakan cara menaburkan ragi dalam permukaan akar singkong, dan juga akan didiamkan selama 3 hari. Proses tersebut ternyata membutuhkan bantuan dari mikroorganisme, seperti dengan jamur Saccharomyces Cerevisiae, atau jamur Aspergillus SP dan melibatkan penggunaan bakteri Acetobacter Aceti. Akibatnya mikroorganisme tersebut akan mengubah rasa singkong dan menjadi manis, kemudian juga memiliki aroma yang sangat khas. Ada beberapa manfaat dari Bioteknologi konvensional, apa saja?
- Menambah kandungan gizi dalam produk pangan, entah itu pada minuman atau bahkan makanan
- Melakukan produksi produk industry dalam negeri
- Menambah jumlah lapangan pekerjaan dan juga meningkatkan pendapatan Masyarakat
- Membantu proses peningkatan energi dalam bidang pertanian, menjadi komoditas produksi serta industry perdagangan.
Pengaplikasian Bioteknologi konvensional sudah merambah dalam kehidupan manusia, mulai dari pertanian, peternakan atau bahkan Kesehatan hingga pangan dan juga obat-obatan.
Pangan
Terdapat banyak manfaat dari penerapan teknologi Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan. Karena bidang ini menjadi suatu titik awal dari pengenalan Bioteknologi itu sendiri. Bagaimana dan apa saja contohnya?
- Taucu yang dibuat dari kacang kedelai dan menggunakan enzim protease dan juga agen hayati dari Aspergillus Oryzae
- Oncom yang dibuat dari bungin kacang, menggunakan enzim protease dan probiotik Monilia Sitophila
- Asian, dibuat dari kubis dengan melibatkan enzim lactase dan juga bakteri lactobacillus Plantarum
Selain dari makanan tersebut, system teknologi Bioteknologi konvensional juga banyak menciptakan produk berupa minuman. Satu diantaranya adalah dengan kombucha, yang menjadi produk larutan teh fermentasi dengan kultur mikroba.
Penyeduhan teh tersebut akan melibatkan penggunaan enzim tetes tebu, menjadi limbah gula yang sangat melimpah. Tetes enzim tersebut dikenal menjadi produk sampingan dari produksi gula tebu, walaupun begitu, kandungan asam organic gulanya cukup tinggi dan digunakan menjadi sumber nutrisi selama proses fermentasi.
Kultur teh kombucha sendiri banyak mengandung bakteri serta ragi. Beberapa bakteri tersebut diantaranya ada Acetobacter Aceti, kemudian Acetobacter pasteunanus, bahkan ada juga Mycotorula.
Teh Kombucha ternyata dikatakan efektif dalam mengobati stress saraf hingga mental, pengerasan pembuluh darah, kemudian kelelahan kronis dan bahkan mencegah penuaan kulit. Bahkan tidak hanya itu saja, teh kombucha juga sangat efektif untuk mengobati kanker usus besar dan kedua kanker payudara karena memiliki kandungan asam serta vitamin yang berbeda.
Pertanian
Di dalam bidang pertanian, Bioteknologi konvensional yang umum terlihat di Masyarakat adalah Hidroponik, menjadi suatu metode pertanian yang tidak menggunakan tanah menjadi media tanam. Selanjutnya ada Tumbuhan Mustrad alami, mengalami suatu seleksi manusia untuk bisa menghasilkan brokoli, kubis dan bahkan juga kembang kol.
Peternakan
Bioteknologi konvensional juga banyak diaplikasikan dalam bidang peternakan, contohnya adalah hadirnya Domba Ankon,khususnya yang memiliki kaki pendek dan bengkok karena adanya proses mutasi secara alami. Ada juga sapi jersey, khususnya sapi perah yang mengandung lebih banyak krim karena sudah dimutasi oleh manusia.
Kesehatan
Dalam Kesehatan dunia, Bioteknologi banyak diterapkan untuk bisa menghasilkan obat-obatan tertentu. Seperti dengan antibiotic, menjadi produk medis yang terbuat dari bakteri bahkan jamur. Adanya vaksin, menjadi produk untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan menggunakan suatu mikroorganisme atau bahkan bagiannya yang sudah dibunuh sebelum diracuni.
Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern ternyata mulai mengalami perkembangan secara signifikan setelah ditemukannya suatu struktur DNA di tahun 1950. Dan Bioteknologi modern paling dikenal dengan salah satu jenis Bioteknologi yang basisnya rekayasa, atau rekayasa DNA dan manipulasi genetic yang menggunakan mikrobiologi atau bahkan biokimia.
Rekayasa genetika atau disebut dengan genetic engineering, menjadi manipulasi gen secara langsung sebagai tujuan praktis. Salah satu Teknik dari rekayasa genetika, adalah DNA rekombinan. Yakni gen tertentu yang dimasukkan ke dalam sel dengan Teknik cloning, disebut dengan kultur jaringan.
Seperti dengan microarray DNA, diwakili dengan titik-titik berwarna yang ditafsirkan menjadi Tingkat ekspresi relative dari 2.400 gen manusia. Analisis mikro aril, sering digunakan dalam proses membandingkan ekspresi gen dibeberapa sampel yang berbeda. Seperti dengan sampel jaringan normal dan juga sample kanker.
Pengetahuan tersebut berikutnya dikembangkan dan juga digunakan menjadi Teknik untuk melakukan suatu penelitian tentang penyakit kanker dan juga penyakit lainnya. Dan seiring perkembangannya, Bioteknologi modern juga diaplikasikan dibanyak bidang kehidupan.
Teknologi Reproduksi
Menjadi sebuah cara untuk reproduksi dalam menggunakan alat serta proses tertentu. Cara tersebut dilakukan dengan tujuan dalam meningkatkan kualitas pribadi agar bisa menjadi lebih baik, sesuai dengan harapan dari manusia.
Terdapat beberapa bentuk atas Teknik reproduksi yang diterapkan, seperti dengan kultur jaringan, inseminasi buatan, fertilisasi in vitro dan bahkan juga cloning atau bahkan pengklonan.
Hidroponik dan Aeroponik
Hidroponik sendiri menjadi metode pertanian yang menggunakan air serta bahan berpori. Sementara untuk aeroponic, menjadi suatu metode bertanam dengan cara membiarkan akar tanaman menggantung di udara. Dengannya akar tersebut tidak akan menempel di media tanam apapun. Ada beberapa kelebihan Ketika bercocok tanam dengan metode ini, apa saja?
- 2.1 Pertumbuhan tanaman tidak akan bergantung pada musim dan juga tempat, bahkan tidak ada kaitannya dengan ketinggian Lokasi, hingga luas tanah yang menjadi media tanam
- 2.2 Hama dan penyakit tanaman berasal dari tanah, tidak akan menyerang tanaman
- 2.3 Pupuk yang digunakan akan lebih hemat, karena jumlah yang diberikannya harus diatur
- 2.4 Mutu dari hasil Perkebunan seperti sayur dan buah, akan lebih baik jika dibandingkan dengan proses penanaman biasa.
Radiasi
Radiasi atau bisa disebut dengan penyinaran, menjadi suatu cara dalam penggunaan gelombang elektromagnetik, guna mengawetkan makanan. Nantinya akan menghambat pertumbuhan pucuk tanaman, mencegah pematangan buah, dan selanjutnya menjadi cara mutugenesis.
Pengobatan
Nah selanjutnya Bioteknologi modern juga dapat digunakan dalam bidang medis, khususnya dalam produksi obat-obatan. Seperti dengan Interferon yang menjadi obat dibuat untuk bisa meningkatkan kekebalan dan juga melawan suatu infeksi. Pada umumnya akan diberikan pada penderita penyakit kanker serta hepatitis.
Dan ada juga insulin, menjadi hormon buatan manusia dan digunakan agar bisa mengontrol gula darah. Hormon satu ini pada umumnya akan digunakan pada manusia yang menderita penyakit diabetes.
Nah itulah penjelasan lengkap tentang bagaimana jenis dari teknologi Bioteknologi, ada konvensional dan modern yang memang sudah merambah pada kehidupan manusia.
Baca Juga : Mengenal Empat Jenis Variasi Teknologi Bioteknologi, Ada Apa Saja?