Freefastapp.net – Mengingat banyaknya aplikasi mutakhir dari jam tangan pintar hingga robot, industri sensor tampak seperti perkembangan yang relatif baru. Namun, sektor ini baru muncul pada abad ke-19 seiring dengan pengembangan sel fotovoltaik, yang digunakan pada sensor cahaya pertama di dunia. Kemudian, pada pertengahan abad kedua puluh, industri sensor mulai berkembang. Sensor suhu dan sensor tekanan menjadi sensor pertama yang sukses secara komersial, yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan militer. Bahan semikonduktor yang menjadi dasar teknologi sensor modern muncul pada tahun 1960-an, berkat kemajuan dalam ilmu material. Dengan bahan-bahan ini, para ilmuwan mampu membuat kemajuan dalam teknologi biosensor, menciptakan sensor yang lebih kuat dan miniatur yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi baru.
Saat ini, kita mengandalkan teknologi sensor untuk perangkat sehari-hari kita, seperti telepon pintar, pelacak kebugaran, mobil, dan teknologi telepon pintar. Teknologi yang menonjol meliputi sensor posisi, sensor jarak, sensor gambar, sensor aliran, dan masih banyak lagi. Inovasi dalam industri sensor dimanfaatkan di sejumlah sektor, termasuk perawatan kesehatan, pertanian, manufaktur, energi bersih, pemantauan lingkungan, otomotif, makanan dan minuman, dan banyak lagi. Seiring dengan semakin matangnya Internet of Things (IoT), kita kini semakin mengandalkan teknologi sensor dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, industri sensor menjadi semakin penting bagi masyarakat modern.
Industri Sensor di Tahun-Tahun Mendatang
Pada tahun 2022, industri sensor global bernilai sekitar $224,61 miliar. Saat ini, Asia-Pasifik menyumbang ukuran terbesar pasar sensor global. Industri sensor saat ini didukung oleh evolusi dan aplikasi industri IoT, yang telah mengangkat pasar dalam beberapa tahun terakhir. Platform IoT mengandalkan data real-time yang dikumpulkan dari perangkat-perangkat terhubung yang dilengkapi dengan berbagai sensor. Jaringan perangkat yang saling terhubung yang terus berkembang ini telah membantu industri sensor tumbuh karena telah membuka semakin banyak peluang untuk aplikasi sensor baru.
Pada beberapa tahun mendatang, diperkirakan akan ada sebanyak 30 miliar perangkat yang terhubung, hampir dua kali lipat dari 18 miliar yang ada pada tahun 2018. Peningkatan pesat dalam penggunaan perangkat yang terhubung ini telah membantu industri sensor untuk berkembang. Laporan pasar sensor terkini memprediksi bahwa dari tahun 2023 hingga 2028, industri sensor akan tumbuh pada CAGR sebesar 7,59%. Sebagian besar pertumbuhan ini akan didorong oleh meningkatnya permintaan sensor dalam berbagai teknologi, seperti kamera dan peralatan medis, serta terus meningkatnya penggunaan IoT dan perangkat yang terhubung.
Para Pemain Utama di Industri Sensor
Beberapa pemain terkemuka dalam industri sensor adalah Bosch Sensotec GmbH (Jerman), STMicroelectronics NV (Swiss), Analog Devices Inc. (AS), Siemens AG (Jerman), Samsung Electronics (Korea Selatan), DENSO Corporation (Jepang), Alphasense (Inggris), Figaro Engineering (Jepang), Texas Instruments Inc. Sehingga (AS), Infineon Technologies AG (Jerman), TE Connectivity Ltd (Swiss), Honeywell International Inc. (AS), NXP Semiconductors NV (Belanda), Omron Corporation (Jepang), dan Sensirion AG (Swiss).
Asia-Pasifik merupakan lokasi utama untuk manufaktur di industri sensor. Banyak perusahaan yang berkantor pusat di luar Asia-Pasifik telah membangun fasilitas manufaktur di kawasan tersebut seperti Amphenol Corporation, Bosch Sensortec, Dwyer Instruments, Rockwell Automation, Honeywell International, Texas Instruments, Panasonic Corporation, STMicroelectronics, TE Connectivity, dan Siemens. Wilayah ini menyumbang 40% pangsa pendapatan industri sensor pada tahun 2022.
Setelah Asia-Pasifik, Eropa memegang pangsa pasar terbesar kedua dalam industri sensor. Negara-negara utama di kawasan ini meliputi Jerman, Prancis, Inggris, Italia, dan Spanyol. Segmen Amerika Utara akan menjadi semakin penting bagi industri sensor karena diperkirakan tumbuh pada CAGR sebesar 8,2% hingga tahun 2032.
Dalam hal jenis sensor, biosensor saat ini merupakan sensor terpenting dalam industri sensor, mencakup sekitar 12% pangsa pendapatan. Permintaan dari industri perawatan kesehatan, serta industri perangkat wearable mendorong segmen ini. Mengenai teknologi spesifik, semikonduktor oksida logam komplementer adalah yang paling penting dalam industri sensor saat ini.
Masa Depan Industri Sensor
Industri sensor akan terus tumbuh dan berkembang di masa depan. Kita dapat mengharapkan kemajuan lebih lanjut dalam ilmu material untuk membantu membuat sensor semakin canggih, yang akan memungkinkan penggunaannya dalam aplikasi baru di berbagai industri.
Perkembangan IoT kemungkinan akan menjadi pendorong signifikan bagi industri sensor. Kemajuan dalam kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) juga terjadi bersamaan dengan teknologi sensor. AI, IoT, dan sensor adalah teknologi yang sering digunakan bersama-sama. Oleh karena itu, kemajuan di satu bidang terkait erat dengan bidang lainnya.
Permintaan dari sektor perawatan kesehatan juga akan membentuk masa depan industri sensor. Sensor menawarkan banyak nilai bagi industri perawatan kesehatan. Pengumpulan data biologis secara non-invasif dan real-time memungkinkan teknik pencegahan dan diagnostik yang lebih baik, serta pilihan pengelolaan penyakit yang lebih baik. Para ilmuwan di seluruh dunia sedang mengeksplorasi bagaimana sensor dapat dimanfaatkan dalam aplikasi baru untuk membantu mencegah, mendeteksi, dan mengelola sejumlah penyakit, dari diabetes hingga Ebola.
Contoh Penggunaan Material Canggih Pada Aplikasi Biosensing
Dalam biosensing, ada material yang disebut dengan CNT. Istilah ini merujuk pada carbon nanotube, yang merupakan nanomaterial silinder yang terbuat dari atom karbon. Material ini digunakan sebagai komponen kunci dalam konstruksi biosensor yang sangat sensitif karena konduktivitas listriknya yang luar biasa, luas permukaan yang besar, dan kemampuan untuk secara efisien mentransduksi sinyal dari interaksi biomolekuler di permukaannya. Material ini memungkinkan pendeteksian berbagai analit seperti DNA, protein, dan molekul kecil dengan presisi tinggi.
Misalnya, para peneliti telah berhasil menunjukkan efektivitas CNT dalam mendeteksi kadar glukosa, menawarkan kemungkinan baru untuk pengelolaan diabetes. Kelas nanomaterial ini membuka jalan bagi sensor miniatur berkinerja tinggi di berbagai industri, mulai dari perawatan kesehatan hingga perlindungan lingkungan.
Selanjutnya ada sensor berbasis MoS2 (Molybdenum disulfide). Material ini telah menunjukkan sensitivitas tinggi terhadap gas seperti amonia dan metana, yang memiliki potensi signifikan untuk pemantauan lingkungan dan keselamatan industri. Sifat elektronik yang unik dan fleksibilitas mekanis dari material ini memungkinkan pengembangan sensor yang sangat sensitif dan fleksibel yang dapat diintegrasikan secara mulus ke dalam perangkat yang dapat dikenakan (wearable) dan portabel.
Dalam studi terkini, para peneliti berhasil menunjukkan penggunaan material MOF atau Metal-Organic Framework untuk deteksi gas selektif pada suhu ruangan. MOF menunjukkan kepekaan tinggi terhadap gas hidrogen sulfida berbahaya, melampaui bahan konvensional baik dalam kecepatan maupun akurasi. Temuan studi ini sangat menjanjikan bagi industri yang membutuhkan pemantauan gas secara real-time, seperti pabrik kimia dan sistem pemantauan lingkungan, di mana deteksi cepat sangat penting untuk keselamatan.
Masa depan biosensing menjanjikan, dengan kemajuan teknologi dan aplikasi di bidang perawatan kesehatan, pemantauan lingkungan, dan banyak lagi. Dalam perawatan kesehatan, biosensing memungkinkan perolehan dan analisis data pasien yang lebih baik dengan mengintegrasikan biosensor.
Baca Juga : Biosensor Bakteri Dalam Membentuk Masa Depan Deteksi Analit