Freefastapp.net – Bioteknologi faktanya sudah digunakan selama kurang lebih 6000 tahun, untuk bisa menghasilkan produk yang diinginkan dengan menggunakan suatu mikroorganisme tertentu. Seperti dengan roti, kemu dan bahkan juga penggunaan bir. Penerapan cabang ilmu Bioteknologi ini di masa lalu, dibuktikan dengan ditemukannya vaksin, insulin dan bahkan juga antibiotic. Walaupun memang jumlah produksinya masih terbatas, karena proses fermentasi yang tidak begitu sempurna. Perubahan signifikan pun terjadi Ketika sudah ditemukannya bioreaktif oleh Louis Pasteur. Dengan alan yang ditemukannya, produksi antibiotic atau bahkan vaksin bisa dilakukan lebih banyak dan massal. Secara garis besarnya, cabang dari ilmu Bioteknologi ini dibagi atas dua jenis. Mulai dari jenis Bioteknologi konvensional yang lebih sederhana, serta Bioteknologi modern yang prosesnya lebih kompleks dan lebih lama.
Jenis Bioteknologi mampu menciptakan tumbuhan hingga hewan transgenic. Selain itu, faktanya Bioteknologi bisa dilakukan untuk dapat melakukan pengembangan gen, uji bayi tabung hingga mengembangkan vaksin DNA sampai memperbaiki suatu gen yang cacat.
Empat Jenis Variasi Teknologi Bioteknologi
Bioteknologi memiliki beberapa jenis dan juga variasi, atau cabang ilmu lain. Apa saja?
Bioteknologi Merah
Atau bisa juga disebut dengan Red Biotechnology, yang menjadi cabang dari ilmu teknologi Bioteknologi yang mengolah serta mempelajari tentang Bioteknologi dalam bidang medis. Cakupannya tentang semua spektrum pengobatan manusia, seperti dengan tahapan preventif, diagnosis dan bahkan juga tahapan pengobatan.
Contoh dari penerapan pemanfaatan organisme, untuk bisa menghasilkan obat dan juga vaksin. Penggunaan sel punca untuk pengobatan regenerative, dan juga terapi gen untuk bisa mengobati penyakit genetic dengan cara menggantikan, atau bahkan menyisipkan gen abnormal dengan gen normalnya. Ketika Bioteknologi merah memiliki penelitian murni dan juga aplikasi medis praktis. Sering didasarkan bahwa produksi laboratorium bahan biologis dasar.
Protein, antibody hingga gen yang dipelajari menjadi suatu vector yang bisa digunakan untuk membuat sel rekayasa genetic. Atau bahkan seluruh organisme. Mulai dari bakteri atau ragi, nantinya bisa direkayasa guna menghasilkan obat serta insulin untuk mengobati pasien diabetes. Protein juga ternyata sudah diubah untuk dapat mendorong produksi enzim di dalam sel hamster, yang bisa digunakan dalam mengobati penyakit jantung dari manusia.
Semakin terus dikembangkannya obat tersebut, salah satunya dalam bidang pengobatan kanker, ternyata sangat beracun dalam dosis dengan ukuran normal dan harus diberikan dengan ukuran lebih kecil. Jumlah yang ditambahkan harus hati-hati, dikendalikan agar bisa menjadi lebih efisien. Hal tersebut membuat bidang penelitian nanoteknologi untuk pengiriman obat menjadi aspek yang sangat penting.
Bidang v merah atau medis akan menciptakan suatu bentuk obat baru, atau perawatan selular untuk penyakit dengan usia tua. Seperti tuberculosis atau strain yang resisten pada malaria atau bahkan virus yang tidak ada respon pada antibiotic tradisional. Hal tersebut menjadi bidang penelitian yang melibatkan ilmu dasar dalam proses biologis. Metode diagnostic dilakukan untuk dapat mendeteksi penyakit, dan juga perawatan. Entah itu dalam bentuk konvensional yang sederhana, atau bahkan seperti kedokteran hingga bentuk yang lebih canggih.
Bioteknologi Putih
Atau bisa juga disebut dengan Bioteknologi Abu-abu, yang dapat diaplikasikan di dalam suatu industry. Mulai dari pengembangan hingga produksi senyawa baru, hingga pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan melakukan manipulasi mikroorganisme seperti bakteri hingga khamir atau bahkan ragi. Enzim dan organisme yang lebih baik ternyata berhasil tercipta. Untuk dapat memudahkan proses produksi dan juga pengolahan limbah industry.
Pelindian atau bleaching minyak serta mineral dari tanah untuk bisa meningkatkan efisiensi pertambahan dan juga pembuatan bir dengan khamir. Bioremediasi menjadi cara untuk memulihkan kondisi lingkungan yang semulanya tercemar, dan kemudian mencapai suatu standar tertentu secara biologi.
Nantinya dapat digabungkan secara fisik serta kimia tanpa menimbulkan suatu kerusakan, dan juga dapat mengurangi limbah secara permanen. Proses bioremediasi tanah yang terkontaminasi berdasarkan Lokasi pengolahannya, ternyata bisa dilakukan secara in situ. Atau pengolahan di tempat tanah tercemarnya. Kemudian dilakukannya Ex situ, Dimana proses pengolahannya akan dilakukan di tempat lain.
Bioteknologi Hijau
Akan mempelajari tentang Bioteknologi dalam bidang pertanian, dan bahkan juga dalam bidang peternakan. Di dalam bidang pertanian, Bioteknologi ini sudah memiliki peran dalam menghasilkan tanaman yang tahan akan hama. Bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi, tanaman yang menghasilkan obat atau bahkan senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, pada bagian peternakan, Binatang sudah digunakan menjadi bioreactor untuk bisa menghasilkan produk penting.
Salah satunya adalah dengan sapi atau kambing, hingga domba atau bahkan ayam yang sudah digunakan menjadi penghasil antibody protein protektif yang dapat membantu sel tubuh dalam mengenali serta melawan senyawa asing. Tujuan dari dilakukannya inseminasi buatan pada hewan ternak, adalah untuk bisa memperbaiki mutu genetic dari hewannya itu sendiri. Sehingga dapat mengurangi biaya. Kemudian mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan yang lebih unggul. Lebih luas dan juga dengan jangka waktu yang lebih lama.
Tujuannya agar bisa meningkatkan tentang angka kelahiran dengan sangat cepat dan juga teratur. Mencegah penularan atau bahkan penyebaran penyakit kelamin.
Bioteknologi Biru
Atau disebut juga dengan Bioteknologi akuatik, menjadi Bioteknologi dalam bidang perairan. Untuk melakukan pengendalian atas proses yang terjadi dalam lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua dalam jenis Bioteknologi ini, adalah akuakultura. Nantinya akan menumbuhkan ikan bersirip, atau bahkan kerang-kerangan dengan kondisi sangat terkontrol. Dan menjadi sumber makanan yang diperkirakan sekitar 30% ikan dikonsumsi diseluruh dunia dan dihasilkan oleh akuakultura.
Perkembangan teknologi Bioteknologi akuatik, ternyata masuk juga rekayasa genetika. Guna menghasilkan tiram tahan penyakit sampai vaksin untuk bisa melawan virus yang menyerang salmon hingga ikan lainnya. Contoh lainnya adalah salmon transgenic, yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebih, dengannya akan menghasilkan Tingkat pertumbuhan sangat tinggi dengan waktu lebih singkat. Rekayasa genetika menjadi suatu prosedur dasar dalam menghasilkan suatu produk Bioteknologinya.
Dan secara umum, rekayasa genetika tersebut akan melakukan modifikasi pada makhluk hidup, dengan transfer gen dari suatu organisme pada organisme lainnya. Prosedur rekayasa genetika pun secara umum dapat meliputi tentang isolasi gen, melakukan modifikasi gen dan fungsi biologisnya yang lebih baik. Proses transfer gen tersebut pada organisme baru, kemudian membentuk produk organisme transgenic terbagi atas empat bagian.
Yakni membentuk sekuen gen yang diinginkan, melakukan transformasi sekuen gen, mengkultur jaringan yang sudah ada kandungan gen, dan melakukan uji coba kultur tersebut di lapangan secara langsung.
Nah itulah beberapa jenis dan variasi, atau sub bagian dari pengembangan ilmu Bioteknologi. Yang pada dasarnya Bioteknologi memang tersebar atas beberapa bagian, pun berpengaruh masif pada bidang lainnya.
Baca Juga : Sistem Augmented Reality (AR) Yang Inovatif Dan Produktif