Freefastapp.net – Bagi sebagian orang, pasti sudah mendengar atau bahkan juga pernah mengenali bagaimana Bioteknologi. Jika belum pernah mengenalinya, pasti kamu sudah pernah mengkonsumsi keju, tempe hingga kecap. Produk-produk tersebut faktanya menjadi hasil dari Bioteknologi konvensional. Tapi selain untuk produksi makanan, tidak sedikit juga manfaat Bioteknologi untuk beberapa kepentingan lainnya. Pun pada kesempatan sekarang, akan dibahas lengkap tentang pengertian Bioteknologi konvensional secara menyeluruh. Bahkan beserta dengan contohnya secara lengkap.
Mengenal Bioteknologi Konvensional
Nah, Bioteknologi konvensional ini adalah bentuk dari cabang ilmu yang dapat memanfaatkan sistem kehidupan juga organisme secara langsung serta utuh. Nantinya akan menghasilkan sebuah produk barang atau bahkan jasa, yang akan memberikan manfaat bagi manusia dengan proses pemanfaatan konsep fermentasi.
Maksud konvensional dalam kesempatan kali ini, adalah proses yang dilakukan secara simple juga sederhana. Jumlah produknya juga tidak banyak dan skalanya tidak besar. Fermentasi sendiri memiliki arti yang menjadi proses produksi sebuah energi di dalam sebuah sel. Keadaannya tanpa oksigen atau anaerobik.
Secara umum juga, proses fermentasi menjadi proses yang akan melibatkan mikroorganisme guna menghasilkan suatu produk tertentu. Menjadi metabolit primer atau sekunder di dalam suatu lingkungan yang akan dikendalikan.
Sejarah dan Perkembangan dari Teknologi Bioteknologi
Proses Bioteknologi pada dasarnya sudah hadir ketika manusia mulai ingin meningkatkan kualitas hidup, memanfaatkan beberapa agen biologi. Sebelum masuk dalam era teknologi modern dan juga maju. Sebetulnya Bioteknologi sudah diawali dengan ditemukannya proses pembuatan bir. Dan juga pembuatan keju yang dilakukan oleh masyarakat Mesir. Kemudian masyarakat Sumeria disekitar tahun 2000 Sebelum Masehi.
Selanjutnya berkembang di tahun 500 Sebelum Masehi, dengan ditemukannya jamur yang menghasilkan antibiotik pada kedelai untuk meminimalisir infeksi. Masyarakat mesir kuno juga sudah memanfaatkan mikroorganisme dalam proses pembuatan yoghurt. Kemudian juga cuka hingga anggur atau wine.
Bioteknologi pun semakin maju dan berkembang sejak ditemukannya teknologi mikroskop. Ditemukan oleh ilmuwan yang berasal dari Belanda, dan ia adalah Zacharias Jansshen di sekitar abad ke 16 dan juga ditemukannya sel oleh Robert Hooke. Tidak hanya itu saja, di abad ke 17 juga Antonii Van Leeuwnhoek berhasil menemukan bakteri.
Selanjutnya vaksin small pox yang berhasil ditemukan oleh Edwadrs Jenner, menjadi patokan sejarah yang pesat atas berkembangnya Bioteknologi dalam bidang kesehatan atau medis. Tepat di abad ke 19, enzim serte protein pun mulai ditemukan disaat bersamaan. Dan salah satu bakteri penting yang digunakan dalam proses pembuatan antibiotik, adalah bakteri Eschercia Coli.
Saat itu, namanya digunakan untuk dapat mempresentasikan tentang interaksi biologi juga teknologi manusia. Kemudian memanfaatkan sistem biologi dengan organisme, sebagai tujuan untuk dapat mengubah suatu bahan baku dan menjadi produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Sedangkan untuk Bioteknologi modern, faktanya dikenal mulai tahun 1928 dan sejak produk antibiotik pecicilin digunakan Alexander Fleming. Saat momen tersebut, antibiotik penicilin ternyata digunakan sebagai alat untuk mengobati penyakit kulit.
Selang beberapa tahun di tahun 1940, ternyata penicilin ini digunakan untuk dapat mengobati sebuah infeksi di tubuh manusia. Kemudian di tahun 1950, ternyata antibiotik berhasil ditemukan dibeberapa strain bakteri. Hingga pada akhirnya proses produksi dengan skala besar terjadi, kemudian mulai dilakukan untuk bisa mendapatkan banyak antibiotik.
Ciri dan Karakter dari Bioteknologi Konvensional
Pembahasan dari Bioteknologi konvensional tidak ada habisnya, dan untuk mengenal lebih jauh tentang Bioteknologi konvensional kamu harus tahu cirinya bagaimana.
- Prosesnya dilakukan sederhana
- Tidak melibatkan pemanfaatan enzim
- Pembuatan produknya tidak akan melibatkan keahlian secara khusus
- Bahkan produksinya tidak dilakukan dengan skala besar
Beberapa Produk dari Pengaplikasian Bioteknologi Konvensional
Agar kamu sadar tentang manfaat serta tujuan dari hadirnya Bioteknologi konvensional, maka bisa langsung simak beberapa produk hingga jenis dari Bioteknologi konvensional.
Makanan
Produk makanan yang dihasilkan dari Bioteknologi konvensional seperti cuka, kecap, roti hingga winre sampai tempat juga tapai.
Pertanian dan Peternakan
Kemudian untuk bidang pertanian serta peternakan, ada proses kultur jaringan hingga hidroponik. Kemudian pembastaran, domba ankon dengan kaki pendek. Yang mana hal tersebut menjadi sebuah hasil atas proses mutasi alami dengan sapi jersey. Tujuannya agar kandungan dalam krim susu menjadi lebih banyak dan berlimpah.
Medis dan Kesehatan
Selanjutnya dalam bidang medis, Bioteknologi memberikan manfaat untuk pembuatan anitibiotik penisilin dan juga pembuatan produk vaksin.
Industri
Nah selanjutnya ada Bioteknologi konvensional dalam bidang industri, yang menjadi suatu proses pengelolaan limbah. Yang biasanya akan mengandung beberapa zat berbahaya, dan sebagai upaya untuk menjadikan limbah lebih ramah lingkungan.
Beberapa Kelebihan dan Kekurangan dari Bioteknologi Konvensional
Walaupun secara penelitian dan fakta bahwa Bioteknologi konvensional memberikan manfaat, tapi ternyata ada beberapa kekurangan yang harus kamu ketahui.
- Kelebihan
- Buat makanan atau minumannya menjadi lebih lama bertahan
- Penghematan biaya
- Menciptakan sumber makanan yang lebih baru
- Nilai kandungan gizi di makanan dan minuman bisa lebih ditingkatkan lagi
- Kekurangan
- Hadirnya beberapa makanan yang mungkin akan memberikan efek alergi
- Mengganggu keseimbangan ekosistem
- Memungkinkan terjadinya penurunan pada plasma nutfah
Penerapan Bioteknologi di Beberapa Bidang
Konservasi SDA
Faktanya ternyata Bioteknologi ini bisa dimanfaatkan untuk proses konservasi di dalam bidang sumber daya alam. Baik itu pada flora dan juga faunanya. Dengan penggunaan Bioteknologi, ternyata dapat mempercepat dari pada proses pertumbuhan hingga proses berkembang biaknya tanaman hingga binatang yang sudah langka.
Tapi dalam implementasinya memang harus melalui rangkaian mekanisme khusus juga tepat. Tujuannya agar beberapa gen yang direkayasa tidak akan menimbulkan dampak tertentu.
Tanaman Transgenik
Penerapan dari Bioteknologi di tanaman transgenik ternyata akan menyisipkan sebuah gen tertentu. Seperti dengan agar tomat proses pematangannya bisa lebih dihambat dan tidak cepat busuk.
Enzim Pengempuk Daging
Ternyata enzim bisa digunakan untuk membuat keju, kecap hingga pembuatan tempe. Tapi enzim juga terlibat besar untuk proses pengempukan daging yang biasa kamu konsumsi.
Pemanfaatan di Pesisir
Seperti dengan pembuatan makanan hingga obat yang berasal dari tumbuhan laut, yang mana bisa digunakan untuk mengendalikan efek dampak pencemaran.
Reproduksi Hewan
Penerapan terakhir dari Bioteknologi adalah pada proses reproduksi hewan. Dapat dilakukannya transfer embrio hingga inseminasi buatan.
Baca Juga : Contoh dari Hasil Penerapan Bioteknologi Konvensional, Kamu Harus Tahu!