Freefastapp.net – Cobot merupakan teknologi terbaru dalam robotika dan telah mengubah dunia otomasi secara signifikan. Nama cobot merupakan turunan dari “Collaborative Robot”. Robot-robot ini bersifat kolaboratif karena dapat bekerja sama dengan manusia dengan aman. Mereka dapat melakukannya karena dilengkapi dengan sensor sensitif yang memberikan “rasa” pada robot. Jika robot terganggu saat bekerja, robot akan masuk ke mode aman.

Selain fitur kolaboratif, robot memiliki beberapa keunggulan lain. Cobot telah menyamakan kedudukan bagi produsen skala kecil dan menengah. Selama beberapa dekade, produsen besar memiliki keunggulan otomatisasi dengan menggunakan robot industri tradisional. Namun, robot yang besar, mahal, dan rumit ini dirancang untuk proses produksi bervolume tinggi dan tidak berubah, berbeda dengan produksi bervolume rendah dan campuran-tinggi yang umum dilakukan oleh produsen skala kecil.

Otomatisasi kolaboratif telah menjadi teknologi yang serbaguna, hemat biaya, dan mudah digunakan yang memungkinkan perusahaan dengan ukuran apa pun (dan tingkat keahlian teknis apa pun) untuk meningkatkan produktivitas, memperbaiki kualitas, dan merespons permintaan pelanggan yang berubah dengan lebih cepat.

Evolusi Robot Kolaboratif

Robot Kolaboratif pertama diciptakan pada tahun 1996 oleh J. Edward Colgate dan Michael Peshkin. Mereka menyebut cobot sebagai “perangkat dan metode untuk interaksi fisik langsung antara seseorang dan manipulator yang dikendalikan komputer.” Selama bertahun-tahun, beberapa cobot telah dipasarkan. Kuka Robotics, yang juga memasarkan salah satu robot industri pertama, merilis cobot pertamanya, LBR 3, pada tahun 2004. Universal Robots, salah satu pemasok robot terbesar di dunia, merilis cobot pertamanya, UR5, pada tahun 2008. Empat tahun kemudian, UR10 diluncurkan, diikuti oleh UR3 pada tahun 2015.

Dampak Cobot Pada Pekerja dan Produktivitas

Pekerjaan produksi seperti pengepakan barang, pengisian ulang stok, atau pekerjaan jalur perakitan sifatnya “monoton” dan “berulang-ulang”. Selain itu, jenis pekerjaan ini sering kali menjadi penyebab RSI, Repetitive Strain Injury, kondisi yang disebabkan oleh gerakan yang sama secara berulang.

Dengan menggunakan robot untuk melakukan pekerjaan pekerja produksi, pekerja produksi akan dapat fokus pada tugas-tugas lain. Misalnya tugas yang lebih membutuhkan kreativitas dan pemikiran yang berorientasi pada solusi, seperti pemeliharaan atau kontrol kualitas.

Memberikan pekerja tugas-tugas yang kreatif dan berorientasi pada solusi akan memperkaya pekerjaan yang mereka lakukan dan berkontribusi pada pengembangan pribadi orang-orang. Hal ini juga mendorong keberagaman dan fleksibilitas, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang menarik. Faktor-faktor seperti ini memastikan bahwa karyawan menemukan lebih banyak kesenangan dalam pekerjaan yang mereka lakukan, menjadi lebih terlibat dalam pekerjaan yang mereka lakukan, dan menjadi lebih produktif.

Pemrograman Cobot

Robot tradisional membutuhkan banyak pengetahuan dan waktu untuk memprogram tindakan dan hanya dapat melakukan beberapa tindakan. Tidak seperti robot tradisional yang saat ini digunakan dalam industri, cobot mudah diprogram. Melalui perangkat lunak yang mudah digunakan dan aplikasi seluler, cobot dapat mempelajari tindakan-tindakan baru. Anda juga dapat memindahkan cobot secara manual ke posisi yang diinginkan dan menyimpannya dalam perangkat lunak. Karena cobot sangat mudah diprogram, cobot dapat dengan cepat diimplementasikan ke dalam suatu proses dan bahkan memungkinkan untuk melakukan tugas-tugas yang berbeda.

Robot kolaboratif vs. Robot industri

Robot industri dan cobot memiliki banyak kesamaan, tetapi cobot memiliki beberapa fitur unik yang membuatnya cocok untuk khalayak yang lebih luas. Kedua robot memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal ini sangat bergantung pada tugas dan produk yang akan diotomatisasi. Robot industri cocok untuk perusahaan besar yang memproduksi banyak bagian dengan cara yang terstandarisasi. Perusahaan yang lebih kecil dapat memperoleh manfaat dari fleksibilitas dan efektivitas biaya cobot. Namun, perusahaan besar juga dapat memperoleh manfaat dari keunggulan cobot.

Berbagai Alat Untuk Mendukung Kinerja Cobot

Cobot sangat fleksibel karena dapat dilengkapi dengan berbagai alat. Beberapa produsen di seluruh dunia berfokus pada pengembangan alat untuk robot kolaboratif yang memungkinkan cobot mempelajari tugas baru dan menjadi lebih fleksibel. Alat-alat tersebut dapat dibagi menjadi beberapa kategori: Gripper, End of Arm Tooling (EOAT), Vision, Software, Range Extender, Safety and Supply Systems.

Gripper

Gripper memungkinkan cobot mengambil barang dan meletakkannya kembali di tempat lain. Ada banyak jenis gripper untuk berbagai tugas. Ini termasuk gripper jari, gripper vakum, dan gripper magnetik. Setiap gripper cocok untuk tugas yang berbeda. Misalnya, gripper lembut untuk makanan dan gripper vakum untuk mengambil kotak. Gripper juga memiliki spesifikasi sendiri, seperti muatan, lebar pegangan, dan gaya pegangan.

End of Arm Tooling (EOAT)

End of Arm Tooling adalah istilah kolektif untuk semua jenis alat yang dapat dipasang ke robot kolaboratif. Misalnya, dispenser lem, mesin sekrup, sander, pengubah alat, sensor, dan alat las serta solder. Pengembangan alat-alat ini telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sehingga cobot dapat membantu semakin banyak perusahaan produksi untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka.

Pengubah alat

Untuk membuat cobot lebih fleksibel, ada berbagai pengubah alat otomatis di pasaran. Alat-alat ini memungkinkan cobot untuk mengganti alat sepenuhnya secara mandiri, yang memungkinkannya untuk melakukan beberapa operasi. Misalnya, dalam aplikasi perakitan, satu cobot pertama-tama akan menggunakan gripper untuk menempatkan semua bagian di tempat yang tepat, dan kemudian menggunakan obeng untuk memasang semuanya. Pada akhirnya, ini meningkatkan produktivitas robot, menghasilkan lebih banyak output, dan memperpendek ROI-nya.

Sistem penglihatan

Sistem penglihatan memberi cobot jangkauan visibilitas yang lebih baik. Dengan kamera 2D atau 3D, robot kolaboratif dapat menemukan objek, memindai kode batang, dan mengenali pola. Ini membawa banyak manfaat, tetapi keuntungan terbesar berkaitan dengan pasokan produk. Biasanya, cobot membutuhkan umpan objek yang terstruktur untuk mengambil barang. Dengan sistem penglihatannya, hal ini tidak selalu diperlukan karena cobot melihat lokasi produk.

Range Extender

Range Extender memungkinkan robot kolaboratif memiliki jangkauan yang lebih luas pada sumbu X dan/atau sumbu Y. Misalnya, cobot dapat bergerak maju mundur di depan mesin besar untuk melakukan tugas di berbagai titik dalam proses.

Perangkat keselamatan

Keselamatan mencakup semua alat yang berkontribusi pada keselamatan kerja sama manusia-cobot. Misalnya sensor atau layar yang mendeteksi saat seseorang terlalu dekat dengan robot.

Perangkat Lunak

Berbagai perangkat lunak tersedia untuk pemrograman dan perancangan aplikasi robot kolaboratif. Setiap cobot memiliki perangkat lunak pemrograman yang intuitif dan mudah digunakan. Selain itu, tersedia perangkat lunak simulator yang dapat digunakan untuk merancang integrasi robot yang solid sebelum melanjutkan ke realisasinya yang sebenarnya.

Sistem Pengumpanan

Sistem Pengumpanan melibatkan perangkat yang menawarkan objek yang akan ditangani ke robot. Misalnya, alat yang selalu menempatkan sekrup di tempat yang sama agar robot (dan mesin sekrup) dapat mengambil sekrup dan merakitnya menjadi produk akhir. Tetapi juga pelat getar yang memastikan objek yang terkumpul dipisahkan satu sama lain lagi.

Baca Juga : Industri Yang Memanfaatkan Robot Kolaboratif

By idwnld8

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *