Freefastapp.net – Semakin hari teknologi semakin berkembang. Ada ragam inovasi yang diciptakan untuk membuat kehidupan lebih mudah untuk dijalani. Salah satu inovasi terkini ialah Smart Grid yang merupakan jaringan listrik pintar untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan lebih efisien. Seperti yang kita ketahui bahwa kebutuhan listrik semakin meningkat dan ini tidak hanya terjadi secara lokal di Indonesia saja. Kebutuhan akan listrik yang meningkat terjadi secara global. Perkembangan dunia menuju ke peradaban yang lebih modern dari sekarang tidak bisa dipungkiri menguras banyak energi termasuk energi listrik.

Untuk dapat membuat berbagai gedung pencakar langit yang dibekali dengan sistem yang modern, dibutuhkan energi listrik yang tidak sedikit. Belum lagi sekarang ini hampir seluruh perangkat baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun bisnis membutuhkan energi listrik untuk bisa berfungsi. Tanpa listrik, kehidupan akan berhenti berputar. Jika dulu masih memungkinkan untuk hidup tanpa listrik, rasanya kehidupan modern saat ini tidak mungkin bisa lepas dari pasokan listrik. Untuk kebutuhan mendasar saja seperti mandi, air perlu di alirkan dengan menggunakan energi listrik.

Bahkan kini kendaraan pun sudah banyak yang beralih ke kendaraan listrik karena dianggap lebih efisien dan ramah lingkungan. Teknologi Smart Grid bukanlah inovasi yang muncul satu dua tahun kebelakang. Smart Grid sudah ada sejak bertahun-tahun lalu dan sudah ada beberapa negara yang menerapkannya. Jerman misalnya, sudah berhasil membangun Smart City di Mannheim dimana teknologi Smart grid diterapkan dengan baik. Indonesia juga sudah melakukan uji coba penerapan Smart Grid salah satunya di Bali.

Urgensi untuk beralih ke Smart Grid

Sebagian besar sistem jaringan listrik dunia saat ini masih menggunakan sistem konvensional. Artinya jaringan listrik konvensional masih mendominasi dimana infrastruktur jaringan listrik yang ada saat ini masih merupakan versi dulu. Jaringan listrik konvensional belum dilengkapi dengan berbagai inovasi modern karena saat itu teknologi belum mendukung. Kebutuhan akan listrik pun masih cukup sederhana.

Permintaan akan energi listrik saat ini semakin tinggi dan kompleks. Sehingga dibutuhkan sistem jaringan listrik yang bisa memenuhi segala kebutuhan akan kelistrikan dengan lebih efisien. Selain itu, bumi semakin renta dan sumber energi yang digunakan untuk daya pembangkit listrik lama-lama akan terkuras habis. Dibutuhkan sistem jaringan listrik yang tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan listrik tapi juga yang lebih ramah terhadap lingkungan dengan menggunakan sumber energi lain yang bersifat terbarukan.

Urgensi untuk segera beralih ke Smart Grid muncul karena penggunaan jaringan listrik konvensional sudah hampir tidak bisa memenuhi kebutuhan listrik yang kompleks seperti sekarang ini. Belum lagi perkembangan jaman yang semakin modern, maka dibutuhkan jaringan listrik yang dibekali dengan inovasi-inovasi modern pula untuk mengimbanginya. Selain itu, jaringan listrik konvensional memiliki beberapa kelemahan yang diharapkan bisa diatasi dan dihindari jika menggunakan Smart Grid:

Masalah mati lampu atau pemadaman listrik

Ketika terjadi gangguan listrik maka otomatis akan terjadi mati lampu atau pemadaman listrik yang cakupannya bisa lebih luas dari wilayah jaringan yang terganggu. Hal ini sering terjadi pada jaringan listrik konvensional dan menyebabkan ketidaknyamanan bahkan kerugian finansial terutama pada para pengusaha bisnis. Jaringan listrik konvensional tidak dibekali sistem yang mampu mendeteksi dini gangguan listrik dan tidak bisa memperbaiki diri.

Berbeda dari jaringan listrik konvensional, Smart Grid atau jaringan listrik pintar ini dibekali ragam teknologi seperti sensor untuk dapat mendeteksi gangguan lebih dini sehingga gangguan tersebut bisa diatasi. Pemadaman listrik pun bisa dicegah dan kalaupun terjadi, maka akan berlangsung jauh lebih singkat hanya sekitar 20 detik saja.

Ketidakstabilan tegangan listrik

Pada jaringan listrik konvensional sering kali terjadi ketidakstabilan dalam hal tegangan listriknya. Hal ini seringkali membuat tegangan menjadi drop. Biasanya hal ini terjadi di kawasan padat penduduk. Saat periode penggunaan puncak (peak) di satu wilayah secara bersamaan maka akan terjadi ketidakstabilan tegangan listrik seperti ini. Jika masih menggunakan jaringan listrik konvensional maka hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya ialah dengan mengurangi penggunaan peralatan elektronik yang berlebihan di satu waktu khususnya saat jam-jam peak.

Namun jika menggunakan Smart Grid ketidakstabilan tegangan listrik bisa di cegah. Jaringan listrik pintar ini dibekali dengan sistem yang canggih dimana tegangan listrik bisa diatur agar tidak terjadi drop bahkan di jam-jam peak. Sistem bisa menyesuaikan tegangan listrik agar aliran listrik bisa lebih efisien karena memiliki stabilizer otomatis.

Kebocoran arus listrik

Kebocoran arus listrik terjadi ketika arus listrik mengalir keluar dari jalur yang seharusnya misalnya saja arus listrik bocor dan mengenai manusia atau tanah. Hal ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kecelakaan yang serium bahkan mengancam nyawa. Hal ini dapat terjadi karena biasanya ketika ada kerusakan kecil sistem jaringan listrik konvensional tidak mampu mendeteksinya sedari dini. Sehingga kerusakan semakin besar dan semakin serius hingga terjadi kebocoran.

Dengan menggunakan Smart Grid maka kebocoran tegangan listrik bisa dihindari karena ada sensor yang mampu mendeteksi potensi gangguan sedari awal. Sistem juga memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri secara efisien untuk mencegah kerusakan yang lebih serius. Jika ada gangguan atau potensi kerusakan maka sistem akan memberikan notifikasi baik pada konsumen maupun produsen listrik. Sehingga risiko kecelakaan akibat kebocoran listrik bisa dicegah.

Biaya tagihan listrik yang membludak

Permasalahan lain yang seringkali muncul ialah biaya tagihan listrik konsumen yang bisa tiba-tiba melonjak sekalipun ukuran KwH sudah ditentukan sedari awal pemasangan listrik. Hal ini bisa terjadi karena berbagai hal. Tapi tidak sedikit konsumen yang mengalami lonjakan tagihan listrik padahal tidak menggunakan listrik lebih boros dari biasanya. Tidak ada hal lain yang bisa dilakukan selain membayar tagihan dan mencoba untuk menggunakan listrik dengan lebih bijak, misalnya mengurangi penggunaan elektronik di saat yang bersamaan di malam hari.

Jika menggunakan Smart Grid maka hal ini bisa di minimalisir. Pertama, penggunaan listrik bisa di monitor oleh konsumen karena konsumen memiliki otonomi untuk memantau sendiri penggunaan listrik setiap bulannya. Penggunaan listrik jadi lebih terkontrol dan konsumen akan langsung tahu jika ada penggunaan berlebihan.

Kedua, konsumen bisa menggunakan sumber listrik alternatif lain misalnya menggunakan panel surya sebagai pembangkit listrik untuk kebutuhan listrik sehari-hari. Energi dari panel juga bisa diarahkan ke pembangkit listrik konvensional d saat-saat tertentu. Bahkan energi listrik yang tersisa dan tidak terpakai bisa dijual ke PLN. Dengan begitu, biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan listrik bisa lebih hemat. Dan ini sangat bermanfaat untuk jangka panjang.

Itulah beberapa alasan yang menjadi urgensi untuk segera beralih ke Smart Grid. Semoga di Indonesia bisa segera dilakukan penerapan Smart Grid secara menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan aka listrik di tengah kehidupan yang semakin modern ini.

Baca Juga : Pengembangan Teknologi Smart Grid Menuju Era Modern

By idwnld8

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *