
FREEFASTAPP.NET – Lambat laun kita akan menyadari betapa pentingnya untuk menjaga kesehatan tubuh. Teknologi biotechnology berperan penting dalam kehidupan sehari-hari mulai dari makanan hingga lingkungan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kualitas hidup manusia. Biotechnology merupakan gabungan cabang ilmu biologi dan teknologi yang terus berinovasi seiring dengan berkembangnya zaman. Singkatnya, biotechnology adalah alat yang menyediakan kebutuhan hidup dengan memanfaatkan peran makhluk hidup lain. Ilmu biotechnology dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang dan memiliki ruang lingkup yang sangat luas.
Biotechnology bisa dimanfaatkan untuk mencari jejak pelaku kejahatan melalui rambut, darah, air liur yang tertinggal di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP). Nantinya, DNA yang didapatkan dari jejak tersebut akan dicocokkan dengan DNA terduga kejahatan. Apabila DNA keduanya cocok, hal ini dapat dijadikan sebagai barang bukti untuk ditindak lanjuti. Tak hanya itu, biotechnology juga punya peranan penting dalam perkembangan dunia medis. Banyak manfaat yang diberikan oleh biotechnology untuk kesehatan, diantaranya dapat mengembangkan metode yang lebih efektif dalam bidang pengobatan untuk memerangi penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Biotechnology memiliki potensi besar untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, kelaparan, dan penyakit. Inovasi dalam bidang ini terus berkembang dan diharapkan akan membawa perubahan signifikan dalam kehidupan manusia khususnya di Indonesia. Dengan kerjasama antara ilmuwan, pemerintah, dan masyarakat, biotechnology dapat menjadi kekuatan utama dalam menciptakan masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Mengenal Inovasi Terkini Dalam Penggunaan Teknologi Biotechnology
Perkembangan teknologi biotechnology terus berjalan hingga saat ini dan membawa segudang manfaat yang bisa dirasakan manusia dengan inovasi yang signifikan dalam berbagai bidang, seperti:
Biotechnology Pangan
Makanan sehat adalah kebutuhan penting bagi semua orang, tetapi tidak semua bahan makanan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi tubuh. Oleh sebab itu, biotechnology pangan hadir menawarkan solusi untuk meningkatkan produksi pangan dan kualitas nutrisi.
Ada banyak bahan makanan sehat melibatkan aktivitas biotechnology yang memanfaatkan makhluk lain untuk menyediakan kebutuhan pangan seperti pembuatan tempe. Dalam kasus ini, makhluk hidup yang bantu mengolah kedelai menjadi tempe adalah jamur (Rhizopus, Orizae). Proses pembuatan tempe ini disebut sebagai biotechnology konvensional yang memiliki karakteristik seperti penggunaan alat dan cara yang sederhana, mikroorganismenya pun digunakan secara langsung dan utuh.
Biotechnology jenis ini memanfaatkan prinsip fermentasi, dimana proses penghasilan energi untuk memecahkan suatu senyawa terjadi secara alami. Contoh lain dari biotechnology pangan ialah keju yang merupakan produk olahan dari susu sapi, kambing, atau kerbau yang mengikuti konsep fermentasi menggunakan bakteri asam laktat. Proses fermentasi inilah yang akan menghasilkan rasa dan tekstur berbeda dari produk susu asli yang belum diolah.
Lalu, ada juga biotechnology modern yang memanfaatkan alat dan cara yang modern dan kompleks. Biotechnology jenis ini menggunakan prinsip rekayasa genetika, yang mana sifat suatu organisme diubah dengan cara memanipulasi gen dan DNA mereka agar sesuai dengan keinginan manusia. Sebagai contoh dalam sektor pertanian, rekayasa genetik dilakukan agar sebuah tanaman memiliki sifat tertentu yang biasa disebut dengan tanaman transgenik. Teknik ini dilakukan dengan cara memasukkan fragman DNA sebuah tanaman lewat perantara berupa virus ke sel-sel tanaman. Misalnya jagung yang punya sifat tahan terhadap hama karena mengandung racun untuk membunuh hama tersebut namun tetap aman jika dikonsumsi oleh manusia.
Biotechnology Bidang Kesehatan
Salah satu contoh produk biotechnology di bidang kesehatan ialah antibiotik yang ampuh untuk melawan bakteri. Sebelum obat ini ditemukan, luka gores kecil saja bisa membuat anggota tubuh diamputasi bahkan menyebabkan kematian karena infeksi bakteri. Uniknya, obat ini ditemukan secara tidak sengaja oleh ilmuwan asal Inggris bernama Alexander Fleming. Pada waktu itu ia lupa menutup cawan berisi bakteri sebelum pergi liburan. Setelah pulang, ia menemukan jamur Koloni Penicillium Notatum yang tumbuh dan menghambat perkembangan bakteri yang ada di cawan tersebut. Singkat cerita, terciptalah obat ajaib Penisilin yang bisa menyembuhkan penyakit infeksi sendi, radang amandel atau infeksi bakteri lainnya.
Biotechnology Lingkungan
Teknologi biotechnology yang digunakan dalam bidang lingkungan ini menawarkan solusi jangka panjang dalam mengatasi permasalahan lingkungan dengan memanfaatkan mikroba, tanaman dan bakteri untuk mengontrol dan mengolah limbah. Permasalahan lingkungan yang dimaksud bisa berupa pencemaran air, udara, tanah, maupun sedimen. Salah satu bentuk penerapan dari biotechnology dalam bidang lingkungan adalah teknik bioremediasi. Teknik ini bisa ditemui dalam kasus tumpahnya minyak di ekosistem bakau. Kejadian ini berbahaya karena akan mengganggu pertukaran oksigen dan karbondioksida pada akar bakau. Untuk mengatasinya, ada satu bakteri Pseudomonas yang datang menyelamatkan. Bakteri ini bisa memecahkan molekul minyaknya menjadi karbondioksida agar airnya bersih kembali.
Biotechnology Kelautan
Biotechnology kelautan merupakan cabang ilmu biotechnology yang fokusnya pada penggunaan organisme, molekul, atau teknik biologi dalam konteks kelautan yang mencakup berbagai bidang termasuk diantaranya bioprospecting dan biotransformasi. Melalui biotechnology kelautan ini, kita dapat mengembangkan teknologi dan produk berbasis kelautan yang inovatif dan berkelanjutan. Contohnya, biotechnology kelautan dapat dimanfaatkan dalam pengembangan sumber daya energi terbarukan seperti biofuel dari mikroalga, dan juga dapat digunakan untuk meningkatkan organisme laut misalnya budidaya perikanan, serta penggunaan bioteknologi dalam konservasi ekosistem dan spesies laut yang terancam punah.
Biotechnology Energi
Sebagai contoh penerapan biotechnology energi yaitu biogas. Biogas sendiri merupakan gas alami yang dihasilkan dari pemecahan bahan organik oleh bakteri anaerob dan digunakan dalam produksi energi. Termasuk dalam kategori sumber energi terbarukan, biogas dapat dihasilkan dari kotoran hewan atau sisa tumbuhan yang dikumpulkan dari tempat pembuangan akhir. Secara umum, biogas yang dikompresi ini dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan yang memberikan alternatif energi ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sehingga dapat mengurangi pencemaran udara. Selain itu, biogas menjadi alternatif pengolahan sampah karena memberi solusi untuk mengurangi pembuangan sampah sembarangan dan memberikan nilai tambah pada pengelolaan sampah. Pemanfaatan biotechnology energi ini memberi kontribusi positif terhadap lingkungan.
Namun bukan tanpa resiko, meskipun membawa banyak inovasi dalam berbagai aspek kehidupan manusia mulai dari pengobatan penyakit, produksi makanan yang lebih baik hingga pertanian, penerapan biotechnology juga bisa berdampak pada kehidupan manusia dan lingkungan sehingga harus diwaspadai karena bisa digunakan untuk manipulasi genetik dalam konteks yang berbahaya. Misalnya pada biotechnology pangan, makanan rekayasa genetik seringkali mengundang kontroversi.
Hak konsumen untuk mengetahui asal-usul dan komposisi makanan yang mereka konsumsi adalah masalah yang masih sering diperdebatkan. Beberapa negara sudah mensyaratkan label makanan untuk mencantumkan penggunaan bahan rekayasa genetik. Namun realitanya, masih ada sebagian yang tidak mencantumkannya. Hal ini menciptakan ketidakpastian dan timbul kebingungan di antara konsumen mengenai produk yang mereka konsumsi.
Baca Juga : Apakah di Indonesia Terdapat Film Bergenre Noir?