Freefastapp.net – Jenis Teknologi Augmented Reality, Di era seperti sekarang ini, teknologi menjadi salah satu kunci menuju peradaban yang lebih maju. Maka tidak heran jika teknologi terus berkembang dan berperan aktif dalam berbagai sektor kehidupan. Tidak bisa dipungkiri bahwa semakin berkembang teknologi maka semakin banyak inovasi-inovasi yang bisa diciptakan. Sumber daya manusia juga semakin berkualitas sehingga mampu berkreasi dan menciptakan berbagai penemuan-penemuan terbaru seperti salah satunya teknologi Augmented Reality (AR) ini.
Dunia yang modern memang terlihat menjadi seperti lebih mudah untuk dijalani. Dan memang itulah tujuan diciptakannya teknologi, yakni mempermudah manusia dalam menjalani kehidupan. Jika dulu manusia harus pergi ke sungai untuk bisa mengumpulkan air untuk kebutuhan sehari-hari, kini air bisa didatangkan dengan menggunakan peralatan yang dibekali teknologi modern. Begitu pun dengan teknologi Augmented Reality (AR) yang saat ini semakin banyak digunakan di berbagai sektor kehidupan, manfaatnya sangatlah besar bagi manusia untuk menghadapi era digital dan modern.
Teknologi Augmented Reality (AR) bukanlah teknologi yang baru diciptakan satu atau dua tahun kemarin melainkan sudah beberapa dekade yang lalu. Hanya saja pengaplikasiannya semakin bervariasi sehingga saat ini teknologi AR bisa ditemukan di berbagai perangkat. Hal ini wajar saja terjadi mengingat teknologi dua atau tiga dekade dulu belum mampu menciptakan AR yang lebih variatif seperti sekarang.
Jenis-Jenis Teknologi Augmented Reality (AR)
Hingga saat ini teknologi Augmented Reality (AR) sudah dikembangkan ke dalam beberapa jenis dan metode tergantung pada proses pengaplikasiannya. Untuk membantu mempermudah pemahaman terhadap teknologi AR, berikut informasi mengenai beberapa jenis Augmented Reality (AR) yang sudah ada dan masih digunakan hingga sekarang:
Marker Based
Ini merupakan jenis pengaplikasian Augmented Reality (AR) yang sering disebut juga dengan istilah image recognition. Pada jenis AR ini diperlukan objek visual khusus serta kamera yang berperan sebagai pemindainya. Jenis AR ini banyak digunakan untuk menghitung posisi dan orientasi marker dengan tujuan untuk memposisikan konten. Dengan begitu marker atau penanda dapat menampilkan animasi digital yang bisa dilihat oleh pengguna. Contoh penerapan AR dengan jenis marker based ini biasanya bisa ditemukan pada beberapa aplikasi game serta aplikasi scanner 3D.
Markerless Augmented Reality
Jenis Markerless ini menjadi jenis Augmented Reality (AR) yang digunakan secara luas dibanding jenis Marker Based. Bertolak belakang dengan jenis Marker Based, Markerless AR ini tidak membutuhkan penanda pada suatu objek untuk memunculkan gambar ataupun animasi. Jenis Ar yang satu ini terbagi menjadi dua yaitu berdasarkan lokasi dan proyeksi.
Pada jenis ini, teknologinya menggunakan GPS, pengukur kecepatan, kompas digital, dan akselerometer. Komponen-komponen tersebut tertanam dalam perangkat untuk mengumpulkan dan menyediakan data informasi berdasarkan lokasi pengguna. Misalnya pada ponsel, teknologi Markerless ini memiliki fitur pendeteksian lokasi atau GPS sehingga bisa digunakan untuk memetakan arah, dan mengoperasikan berbagai aplikasi berbasis lokasi lainnya. Hampir semua ponsel pintar saat ini sudah dibekali fitur ini.
Project Based atau User-defined markerless AR
Selanjutnya ada jenis Augmented Reality (AR) berbasis Project Based atau sering disebut juga dengan User-defined markerless AR. Jenis yang satu ini bekerja dengan memproyeksikan cahaya buatan ke permukaan yang nyata. Dalam beberapa perangkat atau model, teknologi ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi.
Jenis AR satu ini bisa sangat membantu pengguna dalam masalah kecil sehari-hari karena pengguna bisa berinteraksi secara langsung dari layar perangkat dengan dunia nyata. Sebagai visualisasinya, jenis AR ini menghasilkan proyeksi yang mirip seperti hologram yang bisa kita lihat dalam berbagai film bergenre sci-fi. Jenis AR ini mampu mendeteksi interaksi antar pengguna lewat berbagai perubahan pada lingkungan atau mode.
Superimposition Based
Selanjutnya ada AR dengan konsep Superimposiiton Based dimana jenis ini mampu berperan sebagai pengganti tampilan asli dengan menggunakan teknologi augmented. Tampilan yang divisualisasikan dapat dilihat secara penuh maupun sebagian dalam skala ukuran yang diperbesar melalui pemindaian.
Dalam jenis AR ini, object recognition atau pengenalan objek dari sensor dan kamera memiliki peranan yang sangat penting dalam memproses visualisasi hasilnya. Untuk contoh penerapan AR jenis ini ialah fitur filter pada berbagai aplikasi media sosial. Jika kamera dan sensor gagal melakukan pemindaian pada wajah pengguna maka filter tersebut juga tidak akan muncul atau tidak berfungsi seperti yang diharapkan pengguna.
Apakah Augmented Reality (AR) Sama Dengan Virtual Reality (VR)?
Selain Augmented Reality (AR), ada juga teknologi yang disebut dengan Virtual Reality (VR) yang saat ini banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya merupakan teknologi yang berbeda namun sering dianggap sama oleh sebagian besar orang. Perbedaannya sebenarnya cukup signifikan antara AR dengan VR.
Augmented Reality (AR) merupakan teknologi yang menggabungkan objek digital dengan dunia nyata. Sedangkan VR menciptakan lingkungan digital secara menyeluruh dan mengisolasi pengguna dari dunia nyata. Dalam Augmented Reality (AR), pengguna masih bisa melihat dunia nyata disekitarnya tetapi ada objek-objek digital terprogram yang ditambahkan. Sementara pada Virtual Reality (VR), pengguna sepenuhnya dibawa masuk ke dunia digital dan terisolasi dari dunia nyata. Pengguna berada di lingkungan virtual yang telah diprogram atau diciptakan oleh teknologi VR.
Perbedaan keduanya juga terdapat pada perangkat pendukungnya. Pada Virtual Reality (VR) dibutuhkan perangkat khusus seperti headset Virtual Reality. Namun pada teknologi Augmented Reality (AR), penggunaan perangkat bukan menjadi kunci utama untuk mendapat pengalaman yang terprogram karena hanya dengan menggunakan perangkat mobile seperti ponsel atau tablet biasa saja sudah bisa. Keduanya memiliki perbedaan dari segi teknologi yang di program serta manfaat yang didatangkan. Namun keduanya telah digunakan dalam berbagai aplikasi yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Penerapan Augmented Reality (AR)
Teknologi Augmented Reality (AR) sudah banyak diterapkan dalam berbagai bidang karena memberikan manfaat dan fungsi yang luar biasa. Berikut diantaranya:
Media sosial
Teknologi Augmented Reality (AR) sudah banyak diterapkan di berbagai platform media sosial misalnya saja pada pengaplikasian filter. Pengguna media sosial tentunya sudah tidak asing dengan penggunaan filter baik itu ketika sedang mengedit foto, video ataupun ketika melakukan live streaming.
Game
Di dunia game, teknologi Augmented Reality (AR) juga sudah banyak diaplikasikan karena membuat pengalaman bermain jadi lebih seru. Salah satu contoh game yang menggunakan teknologi AR ialah Pokemon Go. Game ini memiliki konsep menarik dimana dunia nyata dan karakter Pokemon bergabung menghasilkan permainan yang seru untuk dimainkan. Banyak pemain yang bahkan sampai menabrak dinding atau terjatuh ketika terlalu sibuk mencari monster Pokemon. Hal ini membuktikan betapa teknologi ini menciptakan game yang lebih imersif.
Masih banyak bidang lainnya yang menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) mulai dari pendidikan hingga medis. Teknologi ini dapat memberikan manfaat sesuai dengan dimana ia diterapkan.
Baca Juga : Manfaat Teknologi Blockchain dalam Kehidupan Sehari-hari