Freefastapp.net – Penyimpanan dan transportasi barang menjadi bagian penting dalam rantai pasokan, terutama untuk produk yang sensitif terhadap kondisi lingkungan, seperti makanan dan farmasi. Pengendalian kualitas dan keamanan produk ini membutuhkan teknologi canggih yang mampu memantau kondisi penyimpanan dan transportasi secara akurat. Salah satu teknologi yang kini banyak digunakan adalah biosensor. Dengan kemampuan untuk mendeteksi perubahan suhu, kelembaban, dan berbagai parameter lingkungan lainnya, biosensor membantu menjaga kualitas produk mulai dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen.
Peran Biosensor dalam Menjaga Kualitas Produk Makanan dan Farmasi
Produk makanan dan farmasi sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. Suhu, kelembaban, dan pencahayaan yang tidak tepat dapat mempengaruhi kualitas, keamanan, bahkan masa simpan produk tersebut. Misalnya, produk makanan beku harus tetap disimpan pada suhu rendah untuk mencegah pembusukan atau pertumbuhan mikroba. Begitu pula dengan obat-obatan, terutama vaksin dan produk farmasi tertentu, yang memerlukan penyimpanan pada suhu spesifik agar zat aktifnya tetap stabil. Kondisi penyimpanan yang tidak sesuai dapat menurunkan efektivitas produk farmasi, yang bahkan dapat berisiko mengancam keselamatan pasien.
Dalam industri makanan, kualitas produk yang terganggu selama proses penyimpanan atau transportasi bisa menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan, sekaligus mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Disinilah peran Biosensor yang digunakan untuk memantau kondisi penyimpanan produk makanan dengan mendeteksi suhu, kelembaban, dan keberadaan gas yang mungkin muncul akibat pembusukan.
Misalnya, dalam penyimpanan produk daging atau ikan, biosensor bisa mendeteksi keberadaan gas amonia atau senyawa volatil yang muncul seiring proses pembusukan. Dengan mengetahui adanya gas tersebut, perusahaan dapat segera mengambil tindakan untuk mengeluarkan produk yang telah rusak sebelum sampai ke konsumen. Selain itu, biosensor juga bisa dipasang pada kontainer yang digunakan untuk transportasi produk makanan. Dalam transportasi jarak jauh, suhu kontainer harus tetap dijaga untuk mencegah pembusukan atau penurunan kualitas produk. Biosensor yang dipasang pada kontainer ini akan memantau suhu secara real-time, sehingga jika terjadi kenaikan suhu di luar batas aman, alarm atau notifikasi akan langsung memberi tahu operator untuk mengambil langkah korektif.
Peran Biosensor Dalam industri farmasi
Dalam industri farmasi, ketepatan suhu dan kelembaban dalam penyimpanan dan transportasi produk sangatlah krusial. Vaksin, insulin, dan obat-obatan yang bersifat sensitif perlu disimpan pada suhu yang stabil agar tidak mengalami degradasi. Dalam hal ini, biosensor berfungsi sebagai pengawas kualitas dengan memberikan data kondisi suhu dan kelembaban secara kontinu. Contohnya, vaksin COVID-19 yang harus disimpan pada suhu tertentu untuk tetap efektif.
Biosensor yang terpasang pada kontainer penyimpanan vaksin tersebut akan mendeteksi perubahan suhu atau kelembaban yang bisa berpengaruh pada kualitas vaksin. Jika terjadi perubahan yang tidak diinginkan, sistem dapat langsung memberi notifikasi kepada petugas untuk segera menyesuaikan suhu atau kelembaban agar vaksin tetap terjaga kualitasnya.
Selain itu, data dari biosensor ini juga dapat disimpan sebagai bukti bahwa produk telah disimpan dan diangkut dengan kondisi yang sesuai standar. Teknologi ini juga memungkinkan untuk melakkan monitoring kondisi lingkungan dalam transportasi barang secara real-time. Dalam transportasi produk farmasi dan makanan, sensor dapat dihubungkan dengan teknologi Internet of Things (IoT) yang memungkinkan pengawasan jarak jauh.
Melalui IoT, data yang dikumpulkan oleh biosensor dapat langsung dikirim ke pusat kontrol, sehingga pihak manajemen dapat memantau kondisi kontainer kapan saja dan di mana saja. Monitoring real-time sangat membantu dalam menjaga kualitas produk yang berada dalam perjalanan selama berhari-hari. Jika terjadi ketidaksesuaian suhu atau kelembaban, operator dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan, seperti mengubah jalur atau memperbaiki kondisi penyimpanan, sehingga produk tetap aman hingga tiba di tujuan.
Mencegah Kerugian dan Menjaga Kepercayaan Konsumen
Penggunaan biosensor dalam penyimpanan dan transportasi barang tidak hanya bermanfaat dalam menjaga kualitas produk, tetapi juga membantu perusahaan menghindari kerugian finansial. Produk makanan dan farmasi yang rusak atau tidak sesuai standar dapat menyebabkan kerugian besar jika harus ditarik dari pasar. Biosensor membantu meminimalisir risiko ini dengan memberikan peringatan dini jika terjadi kondisi yang berpotensi merusak produk. Selain itu, perusahaan yang menerapkan teknologi biosensor dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.
Konsumen cenderung memilih produk dari perusahaan yang dapat menjamin kualitas dan keamanan produk mereka. Dengan teknologi ini, perusahaan juga dapat menyediakan bukti pemantauan kondisi produk secara transparan, yang semakin meningkatkan kepercayaan konsumen. Hanya saja, meski teknologi biosensor memiliki banyak manfaat, penggunaannya dalam rantai pasokan produk makanan dan farmasi menghadapi beberapa kendala. Salah satunya adalah biaya investasi awal yang cukup tinggi untuk pemasangan dan pengoperasian biosensor.
Sensor canggih dan perangkat IoT membutuhkan biaya yang cukup banyak, terutama untuk bisnis berskala besar yang memerlukan banyak sensor. Selain itu, biosensor memerlukan pemeliharaan dan kalibrasi secara berkala agar tetap berfungsi secara akurat.
Kebutuhan ini bisa menjadi hambatan bagi perusahaan dengan rantai pasokan yang kompleks atau lokasi distribusi yang beragam. Perangkat biosensor yang tidak terkalibrasi dapat menghasilkan data yang tidak akurat, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keputusan manajemen terkait pengendalian kualitas produk.
penggunaan biosensor dalam rantai pasokan produk makanan dan farmasi
Kedepannya, penggunaan biosensor dalam rantai pasokan produk makanan dan farmasi diperkirakan akan terus berkembang. Seiring dengan kemajuan teknologi, biosensor kini semakin terjangkau dan mudah digunakan, sehingga diharapkan dapat diadopsi oleh lebih banyak perusahaan.
Tak hanya itu, pengembangan biosensor berbasis nano dan teknologi IoT juga membuka peluang untuk monitoring yang lebih presisi dan integrasi data yang lebih baik. Dan hasilnya diharapkan mampu mengurangi segala resiko kerugian mulai dari produksi hingga pengantaran yang memakan waktu lama.
Bahkan, beberapa bidang pun sudah menggunakan biosensor terlebih untuk pengiriman jarak jauh. Sebut saja mampu memantau suhu khususnya pada vaksin dan obat sensitif. Kemudian, mendeteksi adanya gas dan amonia untuk produk daging serta makanan laut.
Begitu juga untuk mengendalikan kelembaban pada buah dan sayuran. Dan ini sangat penting guna mempertahankan kesegarannya. Jika terlalu banyak kelembabannya maka dapat dipastikan akan mempercepat pembusukan. Sebaliknya, jika kelembaban rendah maka produk tersebut akan mudah layu.
Kemudian, ada juga sensor oksigen dan karbondioksida untuk produk yang dikemas. Bisa juga untuk mengecek kondisi kontainer selama dalam perjalanan hingga mendeteksi bahan berbahaya pada produk kesehatan.
Jadi, cukup banyak manfaat yang ditawarkan oleh biosensor ini dimana tujuannya untuk memastikan kesehatan konsumen dari berbagai hal buruk. Mencegah kerugian bagi pengusaha baik itu industri makanan atau obat obatan dalam memperluas usaha mereka.
Karena kita tahu bahwa resiko yang cukup besar terjadi saat produk atau barang tersebut harus mengalami perjalanan jauh hingga berhari hari. Disinilah peran dari biosensor yang memberikan kemudahan serta kemampuan untuk mendeteksi sejak dini selama dalam perjalanan.
Baca Juga : Apa Saja dan Bagaimana Prinsip dari Teknologi Biosensor?