Freefastapp.net – Ketika mendengar nama biotechnology, sebagian dari kita mungkin sudah pernah mendengarnya namun tidak secara spesifik tahu apa maksudnya. Pada prinsipnya, bioteknologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup beserta organisme guna keberlangsungan hidup bagi manusia. Banyak pemanfaatan biotechnology yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di sekitar kita. Meski begitu, seringkali kita tak menyadari tentang penerapan biotechnology tersebut, padahal sangat penting untuk menambah wawasan ataupun pengetahuan.
Secara definitif, bioteknologi sendiri pada dasarnya ialah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari seputar pemanfaatan makhluk hidup seperti fungi, virus, serta bakteri. Tak hanya itu, dalam bioteknologi sendiri juga mempelajari pemanfaatan dari produk yang dihasilkan makhluk hidup tersebut contohnya enzim dan juga alcohol guna menghasilkan produk lain yang bisa berupa jasa ataupun barang. Saat ini, biotechnology sendiri sudah mulai mengalami perkembangan yang pesat serta tidakĀ hanya diimplementasikan dalam ilmu biologi saja. Bahkan, sejumlah ilmu terapan dan murni lain juga sama-sama mulai mengadopsi bioteknologi misalnya komputer, biokimia, genetika, mikrobiologi, matematika, hingga biologi molekuler.
Bahkan, bioteknologi juga terbagi ke dalam beberapa jenis yang tentu berbeda dalam penerapannya. Intinya, peran bioteknologi sangat penting dan diperlukan bagi kehidupan manusia untuk mengetahui manfaat keberlangsungan dari setiap makhluk hidup yang ada serta mengetahui apa saja pengaruh atau dampak besarnya terhadap kehidupan manusia.
Beragam Jenis Biotechnolgy yang Perlu Diketahui
Pada dasarnya, biotechnology atau teknobiologi terbagi ke dalam dua jenis yang berbeda. Kedua jenis bioteknologi sendiri berbeda penerapan ataupun cara yang dilakukannya sehingga penting untuk diketahui. Adapun kedua jenis biotechnology yang dimaksud antara lain seperti berikut:
Bioteknologi konvensional
Pertama, ada bioteknologi konvensional di mana biotechnology ini biasanya akan dilakukan dengan lebih sederhana, tidak menggunakan berbagai prinsip ilmiah, serta tidak diproduksi dalam jumlah besar. Alhasil, pengimplemetasian bioteknologi jenis ini akan relatif lebih gampang dengan menggunakan teknologi yang lebih simple.
Penggunaan biotechnology konvensional ini telah terjadi dari sejak lama sehingga dampak jangka panjang telah diketahui sebab sistemnya sudah mumpuni. Akan tetapi, bioteknologi konvensional seringkali tidak bisa mengatasi kendala alam layaknya budidaya tanaman terkait masalah hama.
Selain itu, bioteknologi konvensional biasanya cuma akan memanfaatkan mikroorganisme layaknya jamur danĀ juga bakteri kemudian akan diproduksi dalam jumlah lebih kecil. Adapun contoh produk dari bioteknologi konvensional dengan memanfaatkan jamur atau bakteri antara lain seperti kecap, tuak, kecap, oncom, dan tempe.
Bioteknologi modern
Selain bioteknologi konvensional, ada juga bioteknologi modern yang tentu saja sudah mengusung berbagai peralatan yang lebih canggih dengan kompleksitas yang lebih tinggi. Bioteknologi jenis ini bahkan diproduksi dalam jumlah yang lebih besar serta menggunakan sejumlah prinsip ilmiah.
Diketahui pula bahwa bioteknologi modern mempunyai keunggulan guna memperbaiki sifat genetis yang dilakukan secara terarah, bisa mengatasi kendala ketimpangan genetik, memperpendek jangka pengembangan tanaman baru / galur jasad, hingga mampu menghasilkan jasad baru beserta sifat baru yang tidak terdapat di dalam jasad alami.
Untuk diketahui, bioteknologi modern tidak cuma memanfaatkan mikroorganisme saja namun juga menggunakan beberapa bagian tubuh dari mikroorganisme layaknya hewan dan juga tumbuhan. Beberapa contoh produknya antara lain seperti pemisahan logam, pembasmi hama tanaman, pengolahan limbah, obat, asam amino, dan yang paling umum adalah vaksin.
Contoh Implementasi Bioteknologi dalam Sejumlah Bidang
Bioteknologi baik yang konvensional maupun modern, keduanya sudah banyak diimplementasikan atau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan sejumlah bidang yang telah disesuaikan. Untuk beberapa contoh implementasi biotechnology dalam beberapa bidang yang paling umum kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut:
Bidang pertanian
Bidang pertanian merupakan salah satu bidang yang sering dijadikan sebagai pengimplementasian bioteknologi karena sangat penting guna memberikan hasil pertanian yang bagus serta sangat maksimal. Berikut adalah pemanfaatan biotechnology di dalam bidang pertanian yang bisa dihasilkan diantaranya:
- Tanaman kedelai, tahan dari herbisida atau round-up-soybean.
- Tanaman jagung, tahan dari serangan / hama serangga.
- Tanaman kapas, tahan dari serangan / hama serangga.
- Tanaman padi, tanaman tebu, dan tanaman kentang, tahan dari kekeringan.
- Buah tomat yang mempunyai masa simpan yang lebih lama.
- Tanaman padi, mengandung sejumlah vitamin A.
Bidang kesehatan
Tak hanya dalam bidang pertanian, pemanfaatan bioteknologi juga diimplementasikan pada bidang kesehatan. Adapun pemanfaatan biotechnology dalam bidang kesehatan mampu menghasilkan:
- Tissue engineering atau rekayasa jaringan.
- Stem cell / pemanfaatan sel punca.
- Produksi insulin pada bakteri.
- Pemanfaatan antibody monoclonal.
- Produksi vaksin.
Bidang kelautan
Berbeda dengan bidang lainnya, pemanfaatan biotechnology dalam bidang kelautan adalah pemanfaatan senyawa aktif yang dihasilkan dari organisme laut yang mempunyai sejumlah aplikasi pada sektor pertanian, medis, industri, serta lingkungan yang akan menghasilkan:
- Berbagai macam produk perawatan kulit.
- Kontrol biofouling.
- Restorasi habitat laut.
- Pemantauan lingkungan terhadap berbagai wabah penyakit.
- Management sumber daya beserta pengobatan kanker.
Bidang pangan
Salah satu dari banyak pengimplementasian biotechnology dalam bidang pangan yakni untuk memperbaiki kualitas kacang. Dengan melakukan rekayasa genetika guna meminimalisir kandungan protein yang mengakibatkan alergi ata renin / produksi chymosin di bakteri.
Bidang industri
Biotechnology bidang industri punya peran yang penting dalam memanfaatkan biomasa yang dipergunakan untuk konservasi energi beserta beberapa produk lainnya yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Misalnya yaitu produksi enzim, senyawa antibakteri, gula alcohol dan lain sebagainya. Tak hanya itu, bioteknologi dalam bidang industri juga merupakan teknologi kunci guna merealisasikan bioekonomi berkelanjutan dan juga ramah lingkungan.
Bidang lingkungan
Terakhir ada biotechnology yang diimplementasikan pada bidang lingkungan yang nantinya dapat menghasilkan produk berupa:
- Pemulihan kembali tanah yang telah tercemar dengan pemanfaatan tanaman atau mikroba (bioremediasi).
- Biosensor guna pengontrolan polusi udara.
- Pemanfaatan enzim guna proses bleaching yang menggantikan senyawa kimia.
- Produksi bioenergy dari bahan yang terbarukan atau renewable resources.
Pentingnya Peran Biotechnology
Bioteknologi sendiri tentu saja mempunyai peranan yang sangat penting agar mampu merekayasa karakter alami dari mikroorganisme menjadi suatu karakter berdasarkan pada kehendak kita guna menghasilkan produksi jauh lebih maksimal.
Peran tersebut tentu saja dibutuhkan guna peningkatan ketahanan pangan. Tak hanya itu, biotechnology juga diharapkan mampu menghasilkan pangan lebih sehat, meminimalisir dampak negatif lingkungan karena industri pertanian, manufaktur dan juga kelautan. Dampak negatif demikian diakibatkan oleh adanya peningkatan populasi penduduk yang menimbulkan perubahan iklim, meningkatnya emisi gas rumah kaca serta keperluan akan pangan maupun air.
Hal demikian tentu membuat biotechnology punya peran yang vital dan juga sangat krusial guna keberlangsungan hidup manusia. Bahkan, biotechnology juga berkontribusiĀ besar terhadap beberapa bidang yang sudah disebutkan sebelumnya yakni meliputi pertanian, lingkungan, pangan, industri, kesehatan, dan masih banyak lagi yang mana semuanya bisa menjadi lebih baik dengan adanya pemanfaatan bioteknologi.
Baca Juga : Berbagai Fakta Tentang Perkembangan Augmented Reality (AR)