Freefastapp.net – Inovatif robotik kolaboratif atau cobot saat ini tengah menjadi tren dalam modernisasi industri maupun bisnis. Di Indonesia sendiri, hampir sebagian besar produsen sudah mulai memanfaatkan cobot dan ingin menerapkannya dalam perusahaan dengan sistem yang otomatisasi. Berbagai instansi atau perusahaan hingga pabrik-pabrik tertentu bahkan punya planning untuk memanfaatkan potensi industri lewat adopsi teknologi robot kolaboratif.

Belakangan ini, sebagian besar orang mungkin hanya mengenal robot industri yang memang sering banyak diimplementasikan beberapa banyak perusahaan dalam bidang industri tertentu. Akan tetapi, robot kolaboratif sebagai inovasi teknologi terkini dan inovatif yang diciptakan dengan konsep yang lebih berebda dari robot industri pada umumnya. Oleh karenanya, sering kali beberapa orang menganggap kalau robot kolaboratif atau cobot tidak berbeda seperti robot industri padahal kenyataannya tidaklah sama.

Perbedaan paling kentara dari cobot dengan robot industri yakni pada robot industri hanya bekerja atau melakukan pekerjaan sendirinya yang telah diprogram sedemikian rupa. Namun, lain halnya dengan robot kolaboratif yang diciptakan supaya bisa bekerja sama dengan manusia atau berkolaborasi dengan para pekerja sehingga lebih bermanfaat dan oriented.

Selain itu, ada banyak pula sejumlah fakta menarik dari robot kolaboratif yang mungkin belum sebagian besar orang mengetahuinya. Dari sederet fakta menarik itu pula membuat cobot mulai banyak disukai produsen atau perusahaan tertentu karena akan mampu memberikan manfaat banyak terhadap produktivitas, reputasi perusahaan hingga keuntungan dalam hal finansial.

Mengungkap Sederet Fakta Menarik Tentang Robotik Kolaboratif

Memang tak dipungkiri bahwa semenjak diperkenalkannya robot beserta otomatisasi meningkat, muncul sederet mitos serta kesalah pahaman. Contohnya saja adanya kemungkinan kalau teknologi seperti robotik kolaboratif atau cobot akan menggeser dan mengambil alih pekerjaan manusia. Tak jarang pula yang beranggapan kehadiran cobot dapat memperburuk risiko kerja di pada bidang pekerjaan tertentu.

Padahal, semua spekulasi tersebut tidaklah benar adanya dan hanya sekedar mitos. Faktanya, di beberapa negara maju pengimplementasian cobot atau robotik kolaboratif tetap menjamin keseimbangan antara teknologi dengan manusia yang sama-sama saling membantu dalam pekerjaan tanpa ada yang dirugikan.

Sebaliknya, adanya teknologi cobot memungkinkan bagi perusahaan bisa mendapat hasil produksi jauh lebih baik dan juga signifikan. Karena, kolaborasi yang terjalin di antara cobot dan manusia memang selalu berkesinambungan serta mampu secara efektif meminimalisir adanya kesalahan dalam pekerjaan. Untuk lebih lengkap, simak sederet fakta menarik mengenai robotik kolaboratif atau cobot seperti berikut ini:

Tidak akan menggusur pekerjaan manusia

Fakta pertama tentang robotik kolaboratif yaitu tidak akan mengganggu ataupun menggusur pekerjaan yang selama ini dilakukan manusia. Masih banyak memang yang berasumsi kalau kehadiran cobot menjadi ancaman besar sebab bisa menggantikan profesi manusia. Namun nyatanya, cobot akan sangat berkontribusi membantu mempermudah pekerjaan manusia dengan hasil kerja yang bahkan lebih maksimal serta optimal.

Bagaimanapun juga, tetap saja tidak bakal pernah ada mesin ataupun teknologi yang mampu menandingi pemikiran kritis, pengambilan keputusan, kreativitas hingga ketangkasan yang dimiliki manusia. Adanya robotik kolaboratif hanya sebagai kontributor agar pekerjaan manusia mampu lebih maksimal sekaligus meminimalisir adanya kesalahan dalam proses kerja.

Mampu menjalankan tugas sederhana

Biasanya, yang kebanyakan orang pikirkan tentang robot yaitu digunakan dalam skala besar ataupun paling kompleks. Tapi kenyataannya, robotik kolaboratif dapat diimplementasikan perusahaan tertentu demi bisa menjalankan tugas atau pekerjaan paling sederhana sekali pun. Di luar skala outputnya, robotik kolaboratif mampu dipergunakan untuk proses manual, berulang ataupun berpotensi berat buat para tenaga kerja manusia.

Beberapa diantaranya misalkan menempatkan dan menentukan barang, mengemas / mengepak barang, memasang sekrup, perekatan, pengelasan hingga pembuangan. Sejumlah tugas sederhana seperti itulah yang mana bisa dijalankan dengan kapabilitas inovatif  robotik kolaboratif. Tetapi, masih ada saja mitos kalau otomatisasi robot itu digunakan dalam operasi besar ataupun dengan kompleksitas yang sangat tinggi.

Perawatan mudah

Meskipun canggihnya teknologi yang diusung robotik kolaboratif, bukan berarti teknologi ini susah dalam hal maintenance. Memang tak salah bila masih banyak yang beranggapan kalau robot dengan ukuran besar ataupun bobot yang berat sulit buat dijalankan. Biasanya, untuk pengoperasiannya memerlukan beberapa orang ahli yang sangat mahir di bidangnya.

Pada kenyataannya, inovatif robotik kolaboratif tak seperti demikian lantaran perawatan cobot sendiri sangatlah mudah. Di samping itu, robotik kolaboratif juga sangat gampang untuk digunakan, dijaga maupun dioperasikan sebab cobot cukup simple, terlepas dari kemampuan kompleksnya. Robot kolaboratif sendiri diprogram secara berulang kali. Belum lagi dengan perawatannya terbilang sangat mudah.

Cobot aman dan tidak berbahaya

Robot industri biasanya tak mampu melaksanakan pekerjaan berdampingan atau berkolaborasi bersama manusia dengan tanpa masalah keamanan serius. Rbot tradisional memang sanggup menangani sejumlah material lebih berat ataupun besar, tapi robot tersebut juga butuh ruang pengamanannya sendiri demi menjaga pekerja manusia agar tak terkendala atau terkena kecelakaan saat dioperasikan.

Oleh karenanya, robotik kolaboratif berbeda dari robot industri. Yang mana sudah dirancang dengan memperhitungkan dan menjamin keselamatan manusia hingga mampu meminimalisir berbagai risiko kecelakaan kerja. Kemudian juga, robotik kolaboratif diciptakan khusus bisa bekerja dengan manusia secara  berdampingan dan menjaga supaya di dalam suatu pekerjaan minim adanya risiko kecelakan yang dialami oleh manusia.

Cobot relatif terjangkau

Dengan semua kecanggihan dan fungsionalitasnya yang begitu kompleks. Orang mungkin bakal beranggapan kalau cobot atau robotik kolaboratif punya bandrol harga yang mahal. Spekulasi tersebut ternyata salah, lantaran cobot mempunyai harga relatif murah, walau ada juga jenis cobot tertentu yang harganya relatif mahal.

Hal demikian pun bisa dibandingkan dalam budget awal pemasangannya, yang mana cobot lebih murah ketimbang robot industri. Robotik kolaboratif ekonomis dan hemat biaya lantaran membutuhkan investasi dalam skala kecil. Hal ini karena apabila beberapa robot tersebut tak memerlukan penyesuaian infrastruktur sangat besar. Beda halnya dengan robot industri, robot kolaboratif mampu digunakan dan difungsikan kembali untuk sejumlah fungsi dalam jalur produksi lain yang dapat digunakan setiap waktunya.

Dampak Keuntungan Adanya Cobot bagi Produsen

Mengetahui banyaknya fakta menarik terkait dengan cobot, tentu tidak mengherankan kalau robotik kolaboratif dapat memberi banyak sekali benefit utamanya bagi para produsen. Kehadiran cobot telah membuat hasil produksi perusahaan makin meningkat dan maksimal, karena pekerjaan tak lagi cuma mengandalkan konsep manual, tetapi terbantu oleh robotik kolaboratif yang telah dirancang sesuai bidang pekerjaannya masing-masing.

Robotik kolaboratif juga didorong teknologi sehingga bisa menjamin perusahaan memperoleh apa yang mereka ekspektasikan dalam proses produksi. Bukan cuma punya kapabilitas meningkatkan produksi, cobot juga sangat aman menjaga kualitas produk. Sehingga minim adanya kesalahan pekerjaan, terlebih karena kerja sama dengan manusia mampu menciptakan hasil lebih baik secara signifikan. Itu juga akan berdampak terhadap tingginya kepercayaan dari konsumen pada pihak produsen.

Baca Juga : Inilah Komponen Penting Penunjang Robotik Kolaboratif Dilihat dari Kriterianya

By idwnld8