Freefastapp.net – Dengan semakin canggihnya teknologi telah hadir berbagai teknologi yang bisa mempermudah segala aktivitas manusia. Salah satu sejarah teknologi yang saat ini tengah populer adalah teknologi blockchain. Bagi yang sudah terjun lama di dunia crypto pasti sudah tidak asing dengan istilah ini. Blokchain atau rangkaian blok dalam jaringan dunia untuk menyimpan data transaksi keuangan agar tidak bisa diubah siapapun identik dengan teknologi canggih. Sebut saja, contohnya ada di mata uang kripto dan NFT. Namun ternyata asal muasal dari teknologi ini berawal dari era digital 4.0seperti sekarang ini, melainkan sudah dari lama ketika teknologi digital masih berada di fase awalnya.
Antara Teknologi Blockchain dan Kehadiran Uang di Dunia
Blockchain memang menggunakan cara kerja uang yang dikenal sekarang ini lebih tepatnya kertas dan logam dengan nilai numerik tertentu. Namun sebelum itu, mengapa kita harus memutuskan untuk menggunakan uang? Jawabannya adalah sangat berkaitan dengan bagaimanan nenek moyang kita saling bertransaksi pada jaman dahulu kala. Saat itu, masyarakat di jaman kuno melakukan barter atau pertukaran barang dengan nilai yang setara. Misalnya, jika seseorang ingin buah-buahan namun ia hanya memiliki beras, ia bisa mencari seseorang yang memiliki buah-buahan dan sedang membutuhkan beras.
Kekurangan dari sistem barter ini adalah kesulitan dalam menemukan orang dengan barang yang tepat serta menentukan benda yang akan ditukarkan jika nilainya berbeda seperti bahan pangan dan tanah.
Maka, orang-orang pada zaman tersebut mulai menukarkan barang-barang langka seperti mineral, emas, dan perak. Namun hal ini juga masalah tersendiri dari segi berat dan kemudahan dalam pengangkutannya. Sehingga, pada akhirnya disepakatilah penggunaan uang kertas yang kita gunakan saat ini. Kemudian, seiring berkembangnya internet, transaksi digital pun semakin diminati karena lebih cepat, murah dan bisa digunakan di berbagai negara.
Konsep blockchain sendiri sebenarnya sudah ada pada awal tahun 90an, tepatnya dari ide yang mengajukan oleh dua orang ilmuwan yaitu Stuart Haber dan W. Scott stornetta. Mereka membuat konsep timestamp atau jejak waktu dokumen yang tidak bisa diubah oleh siapa pun dan teknologi inilah yang mendasari perkembangan bitcoin pada tahun 2009 kelak.
Satoshi Nakamoto telah memodifikasi model Merkle Tree yang diciptakan oleh Haber dan Stornetta agar lebih aman dan bisa menyimpan lebih banyak data. Rahasianya ada di penerapan peer to peer network atau rangkaian jaringan komputer yang saling terhubung untuk memverifikasi data transaksi. Berkat perkembangan ini, mata uang bitcoin pun bisa digunakan untuk membeli apa pun.
Cryptocurrency Blockchain yang Lebih Beragam
Pada tahun 2014 atau tepatnya berselang 5 tahun sejak bitcoin pertama kali hadir, konsep blockchain 2.0 muncul. Berbeda dengan versi blockchain sebelumnya, teknologi terbaru ini lebih menitikberatkan penggunaan kemampuan dalam menyimpan dan mengeksekusi kontrak cerdas. Sehingga, penyedia layanan bisnis dan konsumen individu bisa membuat perjanjain serta melakukan transaksi tanpa memerlukan perantara pihak ketiga.
Berkat hadirnya perkembangan blockchain 2.0 ini, mata uang kripto yang lebih beragam pun mulai dikenal banyak orang. Salah satu contohnya adalah Ethereum, mata uang yang mengizinkan developer membangung aplikasi terdesentralisasi pada platform apa pun. Hal inilah, banyak pengembang blockchain dan mata uang kripto mulai terlihat potensi penggunaannya di berbagai sektor.
Hal ini juga terbuki dari pengembangan stablecoin pada tahun 2020 yang bertujuan untuk mengurangi volatilitas cryptocurrency pada umumnya. Cara kerjannya, menggunakan jaminan aset nyata seperti mata uang dolar atau emas untuk mengikat nilai mata uang kripto. Selain itu, teknologi ini juga bisa mengandalkan algoritma otomatis untuk mengatur perputaran dan persediaan mata uangnya supaya tidak terjadi defisit berlebih.
Ketahui Masa Depan dari Teknologi Blockchain
Sering dengan berkembangnya teknologi seperti kecederasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) tidak menutup kemungkinan kedua hal tersebut akan terintegrasi dengan penggunaan mata uang kripto ataupun platrform blockchain.
Pada saat pengguna bisa memantau pasokan barang digudang dan melacak pembayaran secara real time hanya bermodalnya satu buah perangkat. Karena, teknologi ini akan membantu mereka mengakses banyak data yang terdesentralisasi dengan lebih mudah. Tentunya, hal tersebut pun akan sangat membantu sektor bisnis seperti retail, manufacturing, perbankan, kesehatan dan masih banyak lagi.
Sejarah blockchain sangat berkaitan dengan bagaimana nenek moyang kita pada akhirnya memutuskan untuk menggantikan sistem barter dengan uang yang telah kita kenal saat ini. Karena itu, bisa diperkirakan bahwa teknologi blockchain akan terus berevolusi mengikuti perkembangan jaman dan kebutuhan masyarakat di jaman sekarang.
Macam-macam Kelebihan dari Teknologi Blockchain
Setiap perkembangan teknologi baru tentunya memiliki unsur keunggulan atau kelebihan tersendiri. Begitu pun pada bidang sejarah teknologi blockchain. Kelebihan yang bisa didapatkan oleh para penggunanya cukup beragam. Inilah macam-macam kelebihan dari teknologi blockchain yaitu:
Sistem transaksi transparan
Sejarah teknologi blockchain bisa menyimpan data transaksi secara aman dan transparan. Saat melakukan transaksi, ada public akses yang bisa dilihat oleh semua orang tanpa harus memiliki akses login. Hal ini tentu berbeda jauh dengan sistem atau pola perbankan pada umumnya.
mempunyai proteksi data yang baik
Terdapat sistem verifikasi oleh para penambang atau miner sebelum dieksekusi di banyak komputer. Struktur database tersebut bersifat append only atau hanya bisa menambahkan dan tidak memiliki akses perintah edit. Maka, hacker pun tidak akan bisa melakukan hack atau social engineering untuk mengubah data di dalamnya.
efisiensi dan lebih cepat
proses transaksi mata uang konvesional akan memakan cukup banyak waktu dan terdapat faktor kesalahan manusia yang terlibat di dalamnya. Namun, pada teknologi blockchain transaksi menjadi lebih efisien, cepat dan tentunya aman.
keamanan yang terjamin
blockchain dilengkapi dengan keunggulan enkripsi dengan kriptografi sehingga keamanan transaksi bukan menjadi masalah. Dengan menggunakan kriptografi, histori transaksi tidak bisa diubah karena sudah terenkripsi. Sehingga bisa meminimalisir tindak penipuan.
sistem audit yang lebih baik
Fungsi penting dari teknologi blockchain adalah kemampuan dalam mengauditnya. Setiap orang bisa melihat dan melakukan tracking data transaksi sehingga memungkinkan untuk bisa mengetahui jejak audit sebuah aset. Tidak ada lagi potensi untuk melakukan penggelapan dana korupsi karena data transaksi bersifat publik, immutable dan append only.
Cara Teknologi Blockchain dalam Mengubah Dunia
Teknologi Blockchain disebut-sebut sebagai sejarah teknologi baru yang bisa mengubah dunia. Teknologi ini juga memiliki daya tarik tersendiri di mata penggunanya, inilah cara teknologi blockchain untuk mengubah dunia yaitu:
- Bisa meningkatkan interaksi P2P Dengan teknologi ini, interaksi peer to peer (P2P) bisa terus ditingkatkan tanpa membutuhkan sebuah perantara. Seperti pertukaran mata uang digital atau cryptocurrency yang sudah tidak memerlukan kehadiran broker profesional.
- memberikan kendali penuh atas asetnya aset yang tersimpan di blockchain melalui mata uang cryptocurrency tidak memiliki aturan-aturan atas pengendalian aset seperti di perbankan. Apabila bank tersebut bangkrut aset yang disimpan bisa saja tidak kembali.
Baca Juga : Teknologi Blockchain Dapat Mengubah Dunia