Freefastapp.net – Mungkin kamu sudah pernah mendengar kata tentang Bioteknologi, yang mungkin sekilas terbayang mengenai ilmuwan yang hadir di dalam sebuah ruangan laboratorium. Bayangan kamu tersebut tidak salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Sebab pada dasarnya hal sederhana seperti keju atau bahkan roti, menjadi salah satu bentuk terlibatnya teknologi Bioteknologi yang kini sudah banyak digunakan. Dibanyak bidang, tidak hanya sekadar dalam bidang makanan saja.
Ada dua jenis Bioteknologi, terdapat Bioteknologi konvensional yang sering juga disebut dengan Bioteknologi tradisional. Juga hadir istilah Bioteknologi yang biasa juga disebut dengan Bioteknologi modern atau perkembangannya sudah lebih canggih. Berdasarkan istilah dari Bioteknologi, kehadirannya terdiri atas tiga kata latin. Yakni Bios dengan arti kehidupan dan istilah techno yang berarti aplikasi pun berikutnya ada istilah logos yang memiliki pengertian ilmu pengetahuan.
Sederhananya teknologi Bioteknologi ini ternyata memiliki arti teknologi yang membuat hidup bisa lebih nyaman juga lebih gampang. Memanfaatkan beberapa benda atau mikroorganisme secara khusus, seperti bakteri hingga jamur. Keterlibatan makhluk hidup lain di dalam teknologi Bioteknologi ternyata ada yang dilakukan secara utuh dan juga tidak utuh. Berasal dari sistem organisme yang hidup, dan bahkan menjadi beberapa bagian dari organisme lain. Dengan terbentuk secara alami atau bahkan sistem yang sudah dilakukan modifikasi terlebih dahulu.
Secara umum Bioteknologi juga memiliki pembahasan pun arti yang amat sangat luas. Baik itu Bioteknologi konvensional atau bahkan Bioteknologi modern yang kini sudah banyak diterapkan. Dan khusus untuk Bioteknologi modern ini akan melibatkan teknik dari rekayasa genetika.
Penerapan Bioteknologi di Dalam Kehidupan Sehari-hari
Secara umumnya ternyata Bioteknologi ini akan menggunakan produk material hidup atau biologis. Untuk dapat menciptakan sebuah produk yang lebih baru pada beberapa bidang. Mulai dari bidang kesehatan, pangan, lingkungan dan bahkan juga penerapan Bioteknologi di dalam bidang pertanian.
Tujuan akhir yang melibatkan teknologi Bioteknologi ini adalah guna memberikan sebuah keuntungan dan kemudahan. Agar bisa meningkatkan taraf hidup dari manusia secara langsung. Dan sederhananya, kamu dapat menemukan sebuah produk serta penerapan Bioteknologi pada beberapa poin di bawah ini.
- Bahan bakar hayati yang terus diperbaharui guna bisa memberikan kebutuhan manusia itu sendiri dan taraf kehidupan masyarakat menjadi lebih meningkat
- Produksi protein rekombinan
- Pasta gigi, yang biasa digunakan oleh masyarakat luas dan dikembangkan dengan proses Bioteknologi
- Hewan yang diharapkan dapat memberikan kualitas susu dengan kandungan vitamin atau gizi lebih banyak
- Beberapa jenis obat yang pada umumnya digunakan untuk mengontrol sebuah penyakit tertentu, satu diantaranya adalah obat yang dihasilkan dari Bioteknologi bagi penderita penyakit diabetes
- Tanaman tahan hama.
Produk atas hasil dari Bioteknologi tersebut ternyata diproses dengan Bioteknologi modern atau melibatkan beberapa alat khusus, hingga ada beberapa produk yang dihasilkan atas proses Bioteknologi tradisional.
Agar kamu bisa lebih paham juga mengerti tentang bagaimana persisnya perbedaan antara Bioteknologi tradisional dengan modern. Yuk langsung simak bahasan selanjutnya, sampai kamu bisa menyimpulkan sendiri bagaimana perbedaannya. Teknologi Bioteknologi Konvensional dan Teknologi Bioteknologi Modern:
Bioteknologi Konvensional
Akrab juga disebut dengan Bioteknologi tradisional, sistem mikroorganisme akan terlibat banyak untuk mengubah suatu produk tertentu. Bukan hanya sekadar tentang berubahnya bentuk, tapi juga keterlibatan mikroorganisme dari Bioteknologi konvensional yang diharapkan bisa mengubah kandungan gizinya secara langsung.
Satu diantaranya adalah kandungan enzimnya, yang secara teknik Bioteknologi konvensional akan dilibatkan di dalam pembuatan produk makanan. Ciri atau karakter dari Bioteknologi konvensional adalah akan menggunakan benda hidup atau organisme hidup secara utuh. Keterlibatan teknologi juga tidak ribet, simple dan sederhana. Seperti dengan terjadinya proses pembuatan tempe, akan melibatkan organisme Rhizopus Oryzae dan juga dibuatnya kecap yang akan melibatkan organisme bernama Aspergillus Wentii.
Tambahannya, ternyata teknologi Bioteknologi ini dapat berlangsung secara klasik dengan Bioteknologi kuno. Maksudnya bagaimana? Nanti kamu bisa simak pada penjelasan selanjutnya, tentang bagaimana Bioteknologi bisa berkembang hingga sekarang.
Bioteknologi Modern
Istilah dari Bioteknologi modern ini bisa menjadi pembeda yang jelas antara Bioteknologi tradisional. Bioteknologi satu ini lebih baru, dan akan melibatkan sistem rekayasa genetika. Karakteristik dari Bioteknologi ini adalah akan menggunakan sebagian organisme atau mikroorganisme. Entah itu keterlibatan DNA atau bahkan dilibatkannya enzim dalam pembuatan suatu produk tertentu. Nanti akan melibatkan beberapa teknologi hingga alat yang lebih modern juga sangat canggih.
Satu diantara produk yang berhasil dibuat dari Bioteknologi modern, adalah hadirnya tanaman transgenik. Yang mana tanaman tersebut sangat bisa bertahan dari hama dan hadirnya metode IVF yang selama ini sudah dikenal masyarakat luas. Istilah tersebut menjadi sebuah metode bayi tabung, proses pembuatan sel sperma dengan sel terus yang dilangsungkan dengan teknik artifisial.
Bioteknologi modern ternyata mulai dikembangkan saat fungsi juga struktur DNA yang berhasil ditemukan. Tepat di tahun 1953 sebagai pertanda dari berakhirnya perang dunia II. Di sana terdapat Watson hingga FHS Crick yang faktanya telah berhasil mengenalkan istilah model pada stuktur DNA. Model tersebut pada kenyataannya akan menjelaskan tentang terjadinya replika DNA dengan perannya sebagai pewaris. Tidak hanya itu, sekarang komunitas sains dunia sudah menggunakan alat sebagai dasar untuk penerapan Bioteknologi modern.
Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi Kuno
Mungkin proses perkembangan kebanyakan berlangsung saat zaman purbakala, tepatnya lagi sekitar 1800 sebelum masehi. Di zaman tersebut manusia ternyata mengkonsumsi daging mentah dan hal tersebut dilakukan ketika ditemukannya hewan yang sudah mati.
Ketika cuaca memburuk, maka makanan menjadi sulit untuk didapatkan. Fenomena tersebut membuat manusia di zaman tersebut melakukan sistem domestikasi dan biasa juga disebut dengan agrikultur. Mulai melakukan penanaman pada tanaman, dengan tujuan agar kebutuhan dasarnya bisa terpenuhi dengan lebih gampang. Manusia di zaman tersebut juga mulai melakukan domestikasi di hewan. Yang asalnya liar dan menjadi lebih dekat pun akrab dengan manusia.
Dengan Bioteknologi kuni, mereka pun jadi mengenal teknik kawin silang yang dilakukan pada hewan. Salah satunya pada mule, yang menjadi keturunan dari keledai hitam dan dikawinkan dengan kuda betina. Hewan tersebut pada akhirnya digunakan sebagai alat transporatsi, mengangkut barang dan diternakan secara langsung. Pada Bioteknologi kuno ternyata teknik pengawetan sudah mulai diperkenalkan. Seperti dengan proses penyimpanan makanan, agar makanannya lebih awet dan tahan lama.
Bioteknologi Klasik
Berlangsung sekitar tahun 1800 dan sampai abad ke 20. Banyak kegiatan observasi dilakukan dengan beberapa bukti secara ilmuan. Dimana masing-masing kontribusi yang dilakukan oleh individu akan menghasilkan akhir berbeda-beda. Memberikan sebuah teka teki tertentu, pun juga memberikan jalan pada sebuah penemuan terbaru.
Terdapat beberapa penemuan dalam periode perkembangan Bioteknologi klasik. Salah satunya adalah ditemukan dan digunakannya istilah gen. Kemudian istilah kromosom hingga dilakukannya sebuah vaksinasi yang diimplementasikan pada penderita penyakit cacar.
Baca Juga : Mengenal Bioteknologi Modern [Definisi, Manfaat dan Contoh]