Freefastapp.net – Jenis teknologi augmented reality semakin merajai kehidupan sehari-hari, menghadirkan pengalaman interaktif dengan menyatukan dunia digital dan nyata. Seiring dengan perkembangan teknologi, AR menjadi semakin terjangkau dan bisa diakses melalui berbagai perangkat seperti smartphone, kacamata khusus dan kamera.
Augmented Reality adalah teknologi yang menggabungkan konten digital yang dibuat oleh komputer dengan dunia nyata secara real time. Dengan kata lain, AR memungkinkan pengguna melihat objek maya 2D atau 3D yang diproyeksikan di atas dunia nyata. Pengguna juga bisa mengalami interaksi yang mendalam dengan informasi tambahan yang disisipkan ke dalam lingkungan sekitar. Seiring dengan perkembangan jaman, AR telah menjadi semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, seringkali melalui aplikasi di smartphone.
Berbeda dengan virtual reality (VR) yang secara total menggantikan dunia nyata dengan lingkungan digital, AR justru menambah kekayaan pada realitas fisik dengan menyisipkan elemen-elemen digital. Dengan demikian, pengguna bisa terlibat dalam pengalaman yang lebih menyeluruh dan mendalam, sambil tetap berinterakis dengan dunia nyata di sekitarnya.
Cara Kerja Augmented Reality yang Dapat Diketahui
Augmented Reality (AR) hadir dalam berbagai format termasuk di smartphone, tablet dan kacamatan. Bahkan, AR melalui lensa kontak sedang dalam tahap pengembangan yang menjanjikan. Namun, teknologi ini tidak hanya bergantung pada konsepnya saja, melainkan juga pada komponen perangkat keras yang esensial seperti prosesor, sensor, layar dan perangkat input.
Perangkat seluler umumnya sudah dilengkapi dengan komponen perangkat keras tersebut. Termasuk sensor seperti kamera, akselerometer, global positioning system (GPS), dan kompas solid-state. Keberadaan sensor-sensor ini menjadi landasan penting dalam mempermudah akses pengguna terhadap AR. Setelah hmendapatkan data dari sensor, perangkat lunak AR melakukan pemroresan gambar dan video untuk mengenali dan memahami objek di sekitar pengguna. Teknik pemroresan gambar dan deteksi objek digunakan untuk mengenali permukaan datar dan objek tiga dimensi lainnya.
Teknik SLAM (Simultaneous Localization and Mapping) digunakan oleh AR untuk menentukan posisi dan orientasi perangkat dalam ruang fisik. Ini memungkinkan AR untuk menyeleraskan elemen virtual dengan lingkungan nyata pengguna secara real time. Setelah memiliki pemahaman tentang lingkungan fisik dan posisi pengguna, AR menambahkan elemen-elemen virtual seperti gambar, teks, model 3D atau objek interaktif lainnya ke dalam lingkungan tersebut. Proyeksi elemn virtual ini dilakukan secara real time dengan mempertimbangkan perspektif dan posisi pengguna, menciptakan ilusi seolah-olah elemen virtual tersebut ada dalam dunia nyata.
Dengan menggabungkan teknologi sensor, pemroresan gambar, deteksi objek, SLAM dan proyeksi elemen virtual secara real time, AR menciptakan pengalaman yang menyatu antara dunia fisik dan elemen digital. Pengguna bisa melihat dan berinteraksi dengan dunia nyata yang ditingkatkan dengan tambahan informasi dan objek digital yang relevan, menciptakan pengalaman yang mendalam, interaktif, dan menarik. Tentunya semua itu tidak terlepas dari komponen-komponen pendukung AR. Berikut adalah komponen penting yang menjadi tulang punggung dalam teknologi AR yaitu:
Kamera dan sensor
kamera pada perangkat AR memiliki peran utama dalam mengumpulkan data informasi dari lingkungan sekitar. Dengan kemampuannya untuk memeriksa lingkungan dan menemukan barang fisik, kamera bekerja sama dengan sensor untuk menghasilkan objek 3D yang diperlukan dalam pengalaman AR.
Proyeksi
Salah satu komponen kunci AR adalah proyeksi yang mengacu pada proyektor kecil yang digunakan untuk memproyeksikan konten digital ke permukaan untuk dilihat. Meskipun demikian, pemanfaatan komponen ini masih belum sepenuhnya dioptimalkan dalam berbagai perangkat AR.
Refleksi
Beberapa perangkat AR dilengkali dengan cermin untuk membantu pengguna melihat gambar secara virtual. Variasi cermin kecil yang ditekuk atau cermin sisi ganda berfungsi untuk memantulkan cahaya ke kamera dan mata pengguna. Tujuan utama dari teknologi refleksi ini adalah untuk mengatur gambar dengan tepat dan akurat, menciptakan pengalaman visual yang optimal bagi pengguna. Dengan adanya komponen-komponen ini, teknologi augmented reality menggabungkan dunia nyata dengan dunia digital, menciptakan pengalaman yang memukau dan menarik pengguna.
Jenis-Jenis Teknologi Augmented Reality
Berdasarkan aplikasi dan metodenya, AR memiliki beberapa jenis yang memperluas cakupan dan kegunaannya dalam berbagai situasi. Untuk itu, disini akan disebutkan jenis-jenis AR yang menairk yaitu:
Marker Based Augmented Reality
Jenis AR ini dikenal sebagai image recognition. Marker Based AR memerlukan objek visual khusus dan kamera untuk memindainya. Objek visual tersebut bisa berupa berbagai macam, mulai dari kode QR hingga simbol khusus. Perangkat AR ini menghitung posisi dan orientasi marker untuk menampilkan konten digital yang sesuai. Dengan demikian, marker menampilkan animasi digital yang dapat dilihat oleh pengguna.
Markeless Augmented Reality
Markeless AR adalah jenis yang banyak digunakan dalam aplikasi AR saat ini. Teknologi ini memanfaatkan GPS, pengukuran kecepatan, kompos digital dan akselerometer yang tertanam dalam perangkat untuk menyediakan data berdasarkan lokasi pengguna.
Perangkat smartphone umumnya dilengkapi dengan teknologi markeless augmented reality yang memungkinkan deteksi lokasi. Jenis ini sering digunakan untuk memetakan arah dan aplikasi berbasis lokasi lainnya.
Projection Based Augmented Reality
Projection Based Augmented Reality bekerja dengan cara memproyeksikan cahaya buatan ke permukaan nyata. Dalam beberapa kasus, pengguna dapat berinteraksi langsung dengan proyeksi tersebut. Teknologi ini sering diibaratkan seperti hologram yang ditemukan dalam film-film sci-fi seperti star wars. AR jenis ini mampu mendeteksi interaksi antara pengguna dengan proyeksi melalui perubahannya.
Superimposition Based Augmented Reality
Superimposition Based AR mampu mengganti tampilan asli dengan elemen augmented, baik secara penuh maupaun sebagian. Di sinilah object recognition memainkan peran penting dalam menampilkan elemen augmented dengan tepat sesuai dengan lingkungan fisik.
Web bases Augmented Reality
memanfaatkan teknologi web, jenis AR ini memungkinkan akses langsung melalui browser tanpa perlu mengunduh aplikasi khusus. Pengguna bisa menjelajah pengalaman AR secara langsung melalui perangkat mereka menyatu dengan lingkungan fisik.
Location based Augmented Reality (Geo AR)
AR jenis ini menggunakan informasi lokasi geografis dari perangkat untuk menambahkan elemen virtual ke lingkungan sekitar. Misalnya, dalam aplikasi tur virtual, informasi sejarah atau panduan audio dapat ditampilkan saat pengguna berada di lokasi tertentu.
Recognition based aumented Reality
AR jenis ini menggunakan teknologi pengenalan objek atau citra untuk mengidentifikasi objek fisik atau gambar tertentu. Ketika objek atau gambar terindetifikasi, elemen virtual ditambhakn untuk menyediakan informasi tambahan atau pengalaman interaktif.
Projection Mapping
jenis augmented reality ini menciptakan efek visual kompleks dengan menggunakan proyektor untuk menutupi permukaan fisik yang kompleks, seperti bangunan atau objek 3D lainnya, menciptakan ilusi dan perubahan tampilan fisik objek tertentu.
Dengan jenis-jenis Augmented Reality, pengguna bisa menikmati pengalaman yang lebih kaya dan interaktif dalam berbagai konteks, mulai dari hiburan hingga aplikasi bisnis. Diharapkan perkembangan AR akan terus meluas dan menghadirkan inovasi baru yang memukau bagi pengguna di masa mendatang.
Baca Juga : Ketahui Cara Kerja Augmented Reality dan Komponen-Komponen di dalamnya