Freefastapp.net – Kamu mungkin sudah pernah mendengar tentang bahasa atau istilah Bioteknologi, ternyata memiliki peran yang cukup vital. Terutama bagi kehidupan manusia beserta dengan lingkungannya. Tapi, apakah kamu sudah tahu dimana Bioteknology ini diaplikasikan dan diterapkan?
Nah, ternyata Bioteknology merupakan salah satu cabang ilmu sains yang menggabungkan antara ilmu biologi dan juga ilmu teknologi itu sendiri. Bio sendiri memiliki arti organisme hidup, dan sedangkan teknologi merupakan sebuah sistem penggunaan teknik dan juga sains guna membuat produk dengan memodifikasi proses tertentu.
Dengan demikian, Bioteknology dapat berarti sebagai sistem teknologi yang basisnya pada bidang biologi guna mengembangkan teknologi dan juga produk. Sebagai upaya untuk dapat membantu meningkatkan dan memaksimalkan taraf hidup manusia serta kualitas kesehatan.
Atau jika ingin lebih simple lagi, kamu dapat mengartikan Bioteknology ini sebagai penggunaan sistem organisme hidup atau sistem biologis di dalam proses industri dan juga proses pengolahan limbah.
Bisa diartikan juga menjadi sebuah cabang ilmu biologi yang mempelajari, mebedah juga meneliti seputar pemanfaatan makhluk hidup. Entah itu makroorganisme atau bahkan mikroorganisme. Jenis dari Bioteknology sendiri banyak, dan tentu saja kamu juga diharapkan untuk bisa memahaminya secara baik.
Sejarah Perkembangan Teknologi Bioteknologi
Ilmu Bioteknology nyatanya sudah diketahui dan diperkenalkan sejak ribuan tahun lalu. Bahkan sejarah mencatat tentang bangsa Babilonia di Mesir dan juga Romawi. Mereka telah melakukan praktik Bioteknology konvensional yang mengembangkan ternak menggunakan metode sangat selektif. Yakni selektif artifisial tepat di tahun 8000 Sebelum Masehi.
Bahkan bangsa Tionghoa juga sudah pernah membuat produk fermentasi dari sisi, seperti dengan keju hingga yoghurt dimulai sejak tahun 4000 sebelum masehi.
Perkembangan sistem Bioteknology pun semakin berkembang dan maju sangat pesat, hal tersebut dapat terjadi berkat jasa dari Bapak Genetika. Ia adalah Gregor Mendel. Berhasil mencetuskan tentang hukum bagaimana sifat diwariskan.
Sekitar akhir 1960an, ada ilmuwan Stewart Linn serta Werner Arber, keduanya berhasil melakukan isolasi pada enzim yang ternyata memiliki peran dalam proses penghambatan tumbuhan bakteriofag. Dimana bakteri tersebut menyerang bakteri E coli. Lalu kemudian tepat di tahun 1968, ada H.O Smith bersama dengan kawan-kawan bekerja disebuah Universitas. Kemudian berhasil melakukan isolasi pada karakterisasi enzim nuklease restriksi pertama. Yakni digunakan untuk dapat memotong DNA, dan penemuan tersebut mendukung hadirnya beberapa penemuan lain.
Seperti dengan hadirnya antibodi monoklonal, insulin dari bakteri hingga tomat yang bisa tahan hama dengan penggunaan dan pengaplikasian teknik Bioteknology yang modern.
Mengenal Bioteknologi Konvensional dan Modern
Bioteknology sendiri ternyata ada beberapa jenis, pun tentu saja hal ini juga wajib untuk dipahami serta dimengerti secara baik.
Bioteknologi Konvensional
Nah, sistem Bioteknology konvensional ini ternyata menggunakan sebuah prinsip yang dilakukan secara tradisional. Untuk menghasilkan sebuah produk.
Salah satu contoh yang bisa kamu lihat dan pahami secara langsung dari pengaplikasian dan penerapan Bioteknology konvensional, adalah tentang bagaimana cara tape diolah dan dibuat.
Nanti ditaburkan menggunakan ragi, tepat di atas permukaan singkongnya dan kemudian didiamkan selama 3 hari. Proses tersebut membutuhkan bantuan dan kerja dari mikroorganisme, yakni adanya bantuan dari jamur yang bernama Saccharomyces Cerevisiae, kemudian jamur aspergillus SP dan juga dibantu dengan bakteri Acetobacter aceti.
Dengan bantuan microorganisme tersebut, hasilnya akan mengubah rasa singkong menjadi manis dan tentu saja akan mengeluarkan aroma cukup khas.
Di bidang Bioteknologi konvensional ini ternyata cukup terbatas, dan perannya memang hanya menggunakan mikroorganisme saja. Bahkan dengan skala kecil, pembuatannya masih menggunakan metode juga teknik yang sangat sederhana.
Memanfaatkan mikroorganisme secara utuh dan juga langsung tanpa adanya proses rekayasa tertentu. Dengannya, pemanfaatannya jadi lebih terbatas.
Selain pembuatan tape, Bioteknology konvensional juga biasa dilakukan ketika membuat keju. Kemudian kecap, cuka, tempe dan bahkan juga beberapa proses lainnya. Lalu kemudian melakukan cocok tanam menggunakan teknik hidroponik dan kada juga sapi jersey. Yang menjadi hasil mutasi agar bisa menghasilkan susu dengan kandungan atau komposisi krim dalam jumlah banyak.
Bioteknologi Modern
Nah, selanjutnya ada Bioteknologi modern yang dalam prosesnya akan melibatkan sistem teknologi reproduksi atau menggunakan rekayasa genetika, serta akan melibatkan alat-alat canggih. Biasanya akan diaplikasikan dalam bidang pangan, pertanian dan bahkan juga dalam bidang kesehatan.
Di dalam sistem rekayasa genetika, hadir yang namanya rekombinasi DNA. Yakni proses bagaimana penyatuan molekul DNA dari dua sumber spesies yang tidak sama dan dilakukan di luar sel hidupnya. Hal tersebut dilakukan guna bisa menghasilkan spesies baru dan tentu saja lebih unggul.
Contoh sederhana dari pengaplikasian Bioteknology modern, adalah hadirnya Jabung BT, kemudian tomat flavr Savr, vaksin, bayi tabung dan bahkan juga hormon insulin.
Penerapan Bioteknologi
Ternyata Bioteknologi juga dapat diterapkan secara meluas, meliputi banyak bidang dan saking luasnya. Bahkan pengaplikasian Bioteknology ini dibagi ke dalam beberapa warna, dan tentu saja pembagiannya dilakukan berdasarkan pada pemanfaatannya. Apa saja penerapan Bioteknology ini?
Bioteknologi Merah
Menjadi aplikasi dari Bioteknology dalam bidang kesehatan, misalnya saja untuk dapat menghasilkan vaksin hingga obat. Kemudian penggunaan sel punca misalnya, untuk dapat memberikan pengobatan regeneratif hingga diharapkan bisa melakukan terapi gen guna mengobati sebuah penyakit gen tertentu.
Bioteknologi Putih atau Abu-abu
Merupakan teknik Bioteknology yang diapliaksikan di dalam bidang industri, seperti dengan pengembangan juga produksi atas senyawa baru. Kemudian pembuatan sumber energi terbarukan hingga pembuatan bir sampai bagaimana pembuatan khamr. Selain itu, Bioteknologi dalam bidang industri juga dapat dilihat tentang bagaimana proses pengolahan limbah industri.
Bioteknologi Hijau
Berikutnya ada Bioteknology hijau, yang berarti diaplikasikan dalam bidang peternakan serta pertanian. Seperti dengan menghasilkan tanaman yang tahan dari hama, penggunaan tanaman yang dapat menghasilkan obat atau bahkan senyawa lain yang lebih bermanfaat. Pun Bioteknologi dalam bidang peternakan serta pertanian juga dapat dilihat dari hasil bahan pangan yang menawarkan kandungan gizi lebih tinggi.
Bioteknologi Biru
Nah terakhir ada Bioteknologi Biru yang diaplikasikan dalam bidang perairan. Nanti akan mengendalikan proses yang terjadi dalam lingkungan juga kawasan akuatik.
Seperti dengan akuakultura atau bahkan dapat menumbuhkan ikan bersirip hingga kerang dalam kondisi yang lebih terkontrol sebagai sumber makanan. Lalu proses bagaimana pengembangan tiram agar tahan dari penyakit.
Bahkan, Bioteknology yang diaplikasikan dalam bidang perairan juga dapat dilakukan untuk melawan virus yang biasanya menyerang ikan salmon dan bahkan beberapa ikan lainnya.
Dengan paparan di atas, ternyata banyak produk yang digunakan dikehidupan sehari-hari menjadi bagian dan juga hasil pengaplikasian Bioteknology. Jadi secara tidak sadar, kamu sendiri sudah dekat dengan yang namanya Bioteknology dan bahkan mungkin tidak bisa lepas dengan hal ini. Dengan paparan di atas, sangat memungkinkan bahwa bidang dan ilmu Bioteknology ini akan lebih meluas.
Baca Juga : Keunggulan Biosensor Di Bidang Kesehatan Indonesia