Freefastapp.net – Aplikasi Biosensor, Makanan merupakan elemen esensial bagi keberlangsungan hidup makhluk hidup. Untuk manusia sendiri, makanan yang dikonsumsi sehari-hari dapat berpengaruh dalam memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan. Bahkan konsumsi makanan yang tepat sangat dianjurkan ketika masih di dalam kandungan. Hal ini menunjukkan bahwa makanan memiliki peranan yang penting sehingga kualitas dan keamanan makanan pun harus dijaga sedemikian rupa. Penggunaan teknologi dalam menjaga dan memastikan kualitas makanan sudah tidak asing lagi. Salah satu teknologi yang digunakan saat ini dalam bidang keamanan dan kualitas pangan ialah Biosensor.
Biosensor merupakan teknologi sensor yang menggabungkan komponen hayati dengan dengan elektronik. Pada Biosensor ini digunakan teknologi untuk mendeteksi dan mengukur zat-zat biologis seperti enzim, protein, karbohidrat, asam nukleat, jaringan, dan lainnya pada sampel biologis. Pada Biosensor ini juga digunakan transduser yang merupakan mediator untuk mengkonversi reaksi biologis menjadi sinyal elektronik yang bisa diukur. Kemudian terdapat alat pembaca Biosensor yang bertugas untuk menerima sinyal dan informasi yang dikirim dari transduser menjadi hasil penelitian yang terbaca dan akurat.
Pada awal kemunculannya Biosensor ini banyak diaplikasikan ke bidang kesehatan dan lingkungan dimana dilakukan berbagai macam uji coba untuk mendeteksi penyakit hingga potensi pencemaran lingkungan baik di air, udara, maupun tanah. Teknologi Biosensor ini sudah banyak digunakan pada berbagai macam sektor kehidupan baik di Indonesia maupun secara global. Namun kegunaannya memang merambah ke berbagai sektor lain termasuk sektor keamanan dan kualitas pangan. Biosensor dinilai menjadi teknologi yang menjanjikan untuk dijadikan sebagai alat deteksi yang sensitif dan akurat. Sehingga di prediksi bahwa Biosensor ini akan semakin merambah kegunaannya ke bidang-bidang lainnya ke depannya.
Cara Kerja Biosensor Di Sektor Keamanan Dan Kualitas Pangan
Dalam industri pangan, keamanan dan kualitas produk harus dipastikan karena keduanya merupakan prioritas utama. Untungnya, kemajuan teknologi semakin pesat dan banyak berbagai inovasi yang bisa dimanfaatkan untuk membantu menjaga keamanan dan kualitas pangan dengan cara yang efisien dan akurat. Ialah Biosensor yang kini banyak digunakan pada sektor pengelolaan pangan karena memiliki berbagai keunggulan dalam aplikasinya dibanding teknologi lainnya.
Biosensor merupakan teknologi terkini yang memiliki sistem canggih dan pintar dalam melakukan deteksi makanan secara real time. Teknologi sensor sendiri memang sudah lama digunakan di industri pengelolaan pangan untuk memantau dan memastikan kondisi makanan tetap bagus saat produksi hingga sampai ke tangan konsumen. Namun teknologi sensor itu sendiri memang mengalami pengembangan dan inovasi. Sehingga terciptalah Biosensor sebagai bagian dari teknologi deteksi dan pengukuran yang akurat.
Teknologi dalam pangan itu sendiri merujuk pada penggunaan perangkat alat elektronik yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan fisik, kimia, ataupun biologis pada bahan pangan. Sistem pada teknologi sensor ini mampu mendeteksi potensi masalah yang terkait dengan keamanan dan kualitas makanan seperti masalah kontaminasi, suhu penyimpanan yang tidak ideal, perubahan nutrisi, dan lainnya. Biasanya teknologi sensor ini digunakan di berbagai tahap rantai pasok pangan mulai dari proses produksi, distribusi, hingga penyimpanan di rumah.
Biosensor Mendeteksi Patogen Dan Risiko Kontaminasi
Adapun biosensor dalam industri pengelolaan pangan digunakan mendeteksi adanya patogen serta kontaminan biologis dalam makanan baik dalam bentuk virus, bakteri, ataupun jamur. Biosensor ini bekerja dengan memanfaatkan elemen biologis seperti enzim, antibodi, jaringan, protein, dan lainnya yang dapat bereaksi terhadap patogen atau toksin tertentu sampai menghasilkan sinyal yang bisa diukur.
Contoh implementasi teknologi Biosensor dalam keamanan dan kualitas pangan ialah untuk deteksi Salmonella. Biosensor digunakan untuk mendeteksi adanya bakteri Salmonella khususnya pada produk makanan berbahan daging dan unggas. Proses deteksi ini dapat berlangsung dengan cepat dimana sensor akan bereaksi terhadap bakteri melalui perubahan sinyal listrik yang memungkinkan deteksi real time. Deteksi cepat dan real time ini biasanya didukung dengan adanya teknologi IoT atau Internet of Things sehingga deteksi Salmonella tidak memakan waktu lama dan hasilnya dapat diketahui saat itu juga.
Teknologi Biosensor juga digunakan untuk mendeteksi adanya kontaminasi pestisida. Seperti yang kita ketahui penggunaan pestisida cukup umum dilakukan dalam upaya untuk menghindarkan tanaman dari gangguan hama dan gangguan lainnya. Pestisida menjamin tumbuh kembang tanaman yang lebih berkualitas, sehat, dan tanpa gangguan. Sehingga produk yang dihasilkan pun berkualitas. Namun penggunaan pestisida ini tidak jarang menyebabkan kontaminasi pada pangan bahkan hingga masuk proses pengolahan.
Maka dari itu penting untuk menggunakan teknologi Biosensor yang bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya potensi kontaminasi pestisida pada bahan makanan. Biosensor dapat mendeteksi adanya residu pestisida yang tertinggal di makanan sekalipun sudah dibersihkan sebelumnya. Beberapa makanan yang cukup rentan terhadap kontaminasi pestisida ialah buah-buahan dan sayuran. Dengan menggunakan Biosensor maka bisa dipastikan makanan tersebut aman untuk di konsumsi.
Mengapa Biosensor Menjadi Alat Yang Dipilih?
Dari sekian banyak teknologi, Biosensor menjadi pilihan yang paling tepat untuk digunakan dalam membantu menjaga dan mengontrol keamanan serta kualitas pangan. Hal ini karena Biosensor memiliki sensitivitas dan selektivitas yang tinggi. Artinya, teknologi ini bisa mendeteksi target analit dengan cepat dan akurat. Selain itu, Biosensor juga memiliki selektivitas yang tinggi dimana ia bisa mendeteksi dengan mengabaikan unsur-unsur pengganggu lain yang dapat mempengaruhi reaksi biologis.
Selain itu, Biosensor dipilih karena dapat menghasilkan data yang cepat, akurat, dan real time. Tidak dibutuhkan waktu yang lama untuk mendeteksi adanya patogen, atau kontaminasi pada bahan pangan yang akan dan sedang diolah. Hal ini sangat membantu dalam memastikan kualitas makanan yang baik yang aman untuk dikonsumsi dan disimpan dalam jangka waktu tertentu oleh konsumen. Jika tidak menggunakan teknologi Biosensor maka ada kemungkinan alat lainnya gagal untuk melakukan deteksi dan pengukuran yang akurat. Sehingga kualitas makanan bisa rusak dan makanan tidak lagi aman untuk di konsumsi.
Manfaat Digunakannya Teknologi Biosensor
Dengan digunakannya teknologi Biosensor dalam industri pangan dapat memberikan banyak manfaat yang bisa dirasakan semua orang. Misalnya saja potensi masalah keamanan pangan bisa dideteksi sejak dini sebelum produk sampai ke tangan konsumen. Sehingga risiko tersebarnya wabah penyakit yang disebabkan oleh kontaminasi pangan bisa ditekan. Selain itu, sensor real time pada teknologi ini memungkinkan pengawasan yang lebih ketat dalam seluruh rantai pasok mulai dari proses produksi hingga distribusi. Hal ini membantu meningkatkan efisiensi, menurunkan tingkat pemborosan, dan menurunkan biaya operasional.
Dengan menggunakan teknologi canggih seperti Biosensor dalam menjaga kualitas pangan. Maka konsumen akan merasa lebih aman dan yakin akan kualitas produk makanan yang mereka beli. Selain itu, teknologi deteksi seperti ini mampu membantu mendeteksi kapan makanan mulai rusak dan tidak layak makan. Ini membantu produser maupun pengecer untuk mengelola stok dengan lebih baik dan memperpanjang umum simpan produk.
Baca Juga : Aplikasi Teknologi Biosensor Pada Bidang Kesehatan