Freefastapp.net – Bioteknologi bukanlah hal baru karena penemuan ini telah dikembangkan ribuan tahun yang lalu. Hanya saja penamaan istilah ini baru dikenal di era modern. Padahal ada ragam produk yang dihasilkan dari proses Bioteknologi yang bisa kita temukan sehari-hari seperti tempe, tape, minuman beralkohol, dan lainnya. Semua produk tersebut merupakan hasil proses Bioteknologi yang disebut fermentasi. Pada awalnya, produk-produk tersebut terjadi dianggap hanya kebetulan karena kurangnya ilmu pengetahuan. Namun seiring berjalannya waktu, manusia bisa menyadari bahwa produk-produk tersebut dihasilkan melalui proses yang bernama fermentasi dan bisa dijelaskan secara ilmiah.

Pengembangan Bioteknologi masih berlangsung bahkan sampai saat ini dan akan terus dilakukan dimasa yang akan datang. Hal ini karena tidak ada batasan dalam pengembangan teknologi apapun itu, terlebih ketika yang berkaitan dengan hal-hal biologis. Manusia dianugerahi dengan kecerdasan dan rasa penasaran yang tinggi sehingga sudah dipastikan akan terus ada penemuan-penemuan Bioteknologi baru lainnya yang akan dihasilkan. Terlebih saat ini perkembangan semakin modern sehingga sumber daya dan fasilitas lebih mendukung.

Pengembangan Bioteknologi telah memberikan berbagai dampak positif khususnya terhadap sektor pangan dan kesehatan. Semakin banyak produk-produk pangan berkualiats yang dihasilkan dari berbagai teknik Bioteknologi. Misalnya jagung yang lebih tahan hama serangga, padi yang mengandung vitamin A, pepaya yang tahan virus, dan lainnya. Lalu di sektor kesehatan, berbagai penemuan telah berhasil diciptakan seperti obat-obatan untuk penyakit kronis, produksi vaksin dan insulin, dan masih banyak lagi. Hal ini membuktikan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memberikan dampak luar biasa jika digunakan dengan tepat.

Apa Bedanya Bioteknologi Konvensional dan Modern?

Jika melihat dari pengertiannya, Bioteknologi berarti cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pemanfaatan makhluk hidup baik secara utuh. Maupun sebagian dalam proses produksi untuk menciptakan barang maupun jasa yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Jadi ini bisa di definisikan sebagai pemanfaatan makhluk hidup secara utuh maupun bagian-bagiannya untuk menghasilkan atau memodifikasi produk yang bisa diambil manfaatnya melalui cara, prinsip, atau teknologi tertentu.

Makhluk hidup secara utuh disini memiliki arti makhluk hidup yang dimanfaatkan dalam proses digunakan seutuhnya untuk menghasilkan produk atau jasa yang bermanfaat. Misalnya saja kacang kedelai yang langsung ditambahkan jamur Rhizopus oryzae untuk pembuatan tempe. Sedangkan ketika hanya bagian-bagian dari makhluk hidup saja yang digunakan contohnya hanya diambil enzim atau DNA-nya saja.

Jika dilihat dari definisinya, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan ini ialah untuk meningkatkan pemanfaatan organisme hidup mulai dari sel, molekul, ataupun bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang ataupun jasa yang bermanfaat bagi manusia. Produk yang dihasilkan bisa berupa produk baru ataupun bentuk modifikasi. Menurut kompleksitasnya, Bioteknologi dibagi ke dalam dua jenis, yaitu konvensional dan modern.

Bioteknologi konvensional

Bioteknologi konvensional ialah bioteknologi yang menggunakan proses biokimia, bakteri, serta proses genetik alami berupa mutasi atau rekombinasi gen. Konvensional memanfaatkan makhluk hidup atau mikroorganisme secara langsung. Umumnya penggunaan makhluk hidup ini diambil secara utuh untuk menghasilkan atau memodifikasi produk dengan cara, prinsip, ataupun teknologi tertentu.

Bioteknologi dengan prinsip konvensional ini sudah ada sejak ribuan tahun lamanya, bahkan sebelum manusia mengenal istilah itu sendiri. Bioteknologi konvensional menggunakan metode atau prinsip pembuatan produk tradisional. Adapun manfaat dari konvensional ialah menambah kandungan gizi suatu produk, menambah jumlah lapangan kerja, membantu proses peningkatan industri pertanian, serta sebagai upaya untuk mempromosikan produk dalam negeri.

Bioteknologi memiliki karakteristik seperti pemanfaatan mikroorganisme secara langsung dan utuh, pemanfaatan cara dan prinsip alami umumnya menggunakan prinsip fermentasi, alat dan bahan yang digunakan tergolong masih sederhana, tidak memerlukan kualifikasi atau keahlian khusus dalam pembuatannya, skala produksi yang cenderung kecil dengan biaya yang relatif murah. Contoh produk hasil Bioteknologi diantaranya yogurt, nata de coco, tempe, kecap, tapai, dan lain-lain.

Selain makanan, ada juga minuman yang dihasilkan dari metode Bioteknologi konvensional seperti teh Kombucha yang sering di konsumsi para idol Korea. Ini merupakan produk larutan teh fermentasi dengan memanfaatkan kultur mikroba. Penyeduhan teh menggunakan enzim tetes tebu sebagai limbah gula. Kultur teh Kombucha mengandung banyak bakteri dan ragi. Teh Kombucha memiliki banyak manfaat kesehatan seperti menurunkan stres, mengatasi pengerasan pembuluh darah, mengatasi kelelahan, mencegah kanker usus, dan masih banyak lagi.

Bioteknologi Modern

Secara ringkas, Bioteknologi modern merupakan yang memanfaatkan makhluk hidup atau mikroorganisme secara tidak langsung. Umumnya hanya berupa bagian-bagian tertentu untuk menghasilkan produk dengan cara prinsip atau teknologi tertentu. Bioteknologi modern ini mengalami perkembangan setelah ditemukannya struktur DNA sekitar tahun 1950-an.

Pada jenis Teknologi Bioteknologi ini biasanya digunakan metode yang lebih modern atau canggih berupa rekayasa genetika, modifikasi gen, dan teknologi reproduksi. Penggunaan alat canggih dan bahan modern digunakan pada modern. Diperlukan keahlian khusus dalam proses pembuatannya dan skala pembuatan biasanya jauh lebih besar dengan biaya yang relatif mahal.

Rekayasa genetika merupakan salah satu metode paling banyak dikenal dari Bioteknologi modern. Ini merupakan manipulasi genetik dengan menggunakan biokimia dan mikrobiologi. Ini juga merupakan manipulasi gen secara langsung dimana salah satu teknik rekayasanya ialah DNA rekombinan. Gen tertentu di masukkan ke dalam sel dengan teknik kloning yang disebut juga dengan kultur jaringan.

Bioteknologi modern banyak digunakan untuk mencari berbagai penemuan di bidang kesehatan. Meski begitu, kini metode modern ini banyak digunakan pula di berbagai bidang lainnya termasuk bidang pertanian dan pangan.  Berikut beberapa contoh bentuk dari Bioteknologi modern yang berhasil dikembangkan:

Teknologi reproduksi

merupakan cara reproduksi dimana alat dan proses tertentu digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pribadi menjadi lebih baik sesuai dengan harapan manusia. Beberapa bentuk teknologi reproduksi yang ada saat ini ialah kultur jaringan, inseminasi buatan, fertilisasi in Vitro atau bayi tabung, serta cloning atau pengkloningan.

Radiasi

juga penyinaran merupakan metode Bioteknologi modern dimana gelombang elektromagnetik digunakan untuk mengawetkan makanan. Menghambat pertumbuhan pucuk tanaman, serta mencegah pematangan buah.

Hidroponik dan Aeroponik

merupakan bagian dari Bioteknologi modern. Kelebihan dengan menggunakan kedua metode ini ialah pertumbuhan tanaman tidak bergantung pada perubahan musim. Mutu hasil perkebunan lebih berkualitas, pupuk yang diperlukan lebih hemat, serta hama dan penyakit tanaman dari tanah tidak bisa menyerang.

Pada bidang kedokteran

beberapa produk Bioteknologi termasuk interferon untuk kekebalan tubuh, insulin buatan untuk penderita diabetes, vaksin untuk kekebalan terhadap penyakit tertentu, penisilin yang merupakan antibiotik infeksi jamur dan bakteri, serta hormon pertumbuhan untuk mencegah stunting, antibodi monoklonal untuk menghancurkan sel kanker, beta-endorphin untuk menghilangkan rasa sakit, interleukin 2 untuk mengaktifkan sistem imun, enzim untuk meningkatkan reaksi biologis yang baik, dan masih banyak lagi.

Baca Juga : Kenali Berbagai Jenis Teknologi Augmented Reality (AR)

By idwnld8

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *